IPW Anggap Rotasi Tak Lazim Pejabat Polri di Era Badrodin

Jenderal Badrodin Haiti dilantik jadi Kapolri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Indonesian Police Watch (IPW) menganggap ada fenomena tak lazim dalam pergantian, atau rotasi pejabat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada 5 Juni 2015.

Polda Metro Jaya Pastikan Material Pembuatan SIM Tersedia

Ada sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah yang berusia relatif muda diangkat menduduki posisi strategis.

Menurut catatan Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, sedikitnya ada delapan jabatan Kepala Kepolisian Daerah (Polda) yang diganti oleh perwira tinggi yang lebih muda dan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol). Rata-rata lulusan tahun 1986 dan 1987.

Beberapa perwira tinggi itu, di antaranya, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, yang diangkat menjadi Kepala Polda Metropolitan Jakarta Raya dan Brigadir Jenderal Polisi Agung Budo Maryoto, yang diangkat menjadi Kepala Polda Kalimantan Selatan.

Bahkan, ada juga perwira tinggi termuda di daftar pejabat yang dirotasi, yakni Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli yang diangkat menjadi Kepala Polda Banten. Dia adalah perwira lulusan Akpol tahun 1988.

Neta tak menjelaskan fenomena ketidaklaziman pergantian pejabat Polri itu. Dia cuma mencatat, memang ada beberapa Kepala Polda yang dinilai bermasalah yang diganti, meski tak disebutkan identitasnya maupun daerah yang dimaksud.

Dia hanya menjelaskan bahwa Kepala Polda yang diganti dengan yang lebih muda adalah mereka yang daerahnya pernah menghadapi masalah, misalnya, bentrokan antarwarga, aksi anarki warga merusak kantor polisi di Jambi, bentrok oknum aparat Polri dengan TNI, konflik polisi dengan polisi, dan lain-lain.

Neta mengapresiasi kebijakan pergantian yang dilakukan Kepala Polri, Jenderal Badrodin Haiti, itu sebagai bagian dari itikad memperbaiki citra dan kinerja Korps Bhayangkara. Sudah memang seharusnya, pejabat Polisi yang berkinerja buruk diganti.

"Jika masih terjadi aksi-aksi seperti itu (kekerasan), Kapolri jangan segan-segan mencobot Kapolres dan Kapolda-nya," kata Neta melalui keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id pada Minggu 7 Juni 2015.

Ia menjelaskan, jika para Kepala Polda dan Kepala Polres mempunyai kepedulian dalam menjalankan tugasnya, sebenarnya peristiwa kekerasan di daerah dapat dideteksi sejak dini, dan dapat dicegah dari awal.

"Kapolres dan Kapolda harus menyadari bahwa mereka bukan raja kecil di daerahnya, tetapi harus benar-benar jadi pengayom, pelayan, dan sebagai penegak hukum yang adil di masyarakat," ujarnya.

Neta berharap, kepada pucuk pimpinan Polri untuk mengevaluasi kinerja Kapolda yang baru dalam waktu tiga bulan mendatang, agar kinerjanya betul-betul maksimal. "Jika mereka tidak becus, pimpinan Polri jangan segan-segan mencopotnya dan mengganti dengan perwira yang lebih baik," katanya.

Polda Metro Siap Tampung Laporan Soal Makam Fiktif

Rotasi

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) merotasi jabatan sejumlah perwira tinggi. Di antaranya adalah jabatan Kepala Polda Metro Jaya.

Jabatan Kepala Polda Metro Jaya yang kala itu dijabat Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono, diganti Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian. Dia sebelumnya menjabat Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Polri sejak 16 Juli 2014. Sedangkan Unggung Cahyono dirotasi menjabat Asisten Operasi Kepala Polri.

Selain merotasi Unggung dan Tito, Mabes Polri juga menggeser sejumlah perwira tinggi/menengah lain. Berikut ini selengkapnya:

- Kepala Polda Jawa Barat. Posisi itu sebelumnya dijabat Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan dan kini digantikan Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto, yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Hukum Mabes Polri. Mochamad Iriawan dipindahkan menjabat Kepala Divisi Hukum Mabes Polri.

- Kepala Polda Kalimantan Selatan. Posisi itu sebelumnya dijabat Brigadir Jenderal Polisi Machfud Arifin, dan kini digantikan Agung Budi Maryanto. Sedangkan jabatan baru Machfud sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi Mabes Polri.

- Kepala Polda Kalimantan Tengah. Posisi itu sebelumnya dijabat Brigadir Jenderal Polisi Bambang Hermanu dan digantikan oleh Fakhrizal, yang sebelumnya menjabat Karopamil Karowabprof Divpropam Polri. Bambang Hermanu dimutasi sebagai perwira tinggi Polri dalam rangka PD Wantannas.

- Kepala Kapolda Lampung. Posisi itu sebelumnya dijabat Brigadir Jenderal Polisi Heru Winarko dan digantikan Edward Syah, yang sebelumnya menjabat sebagai Karorenmin Mabes Polri. Heru Winarko dimutasi sebagai SSDM Polri guna penugasan di Kemepolhukam.

- Kepala Polda Maluku Utara. Posisi itu sebelumnya dijabat Brigadir Jenderal Polisi Sobri Efeendy dan kini digantikan Brigadir Jenderal Polisi Budi Supeno, yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Dirpolair Baharkam Polri.

- Wakil Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri. Posisi itu sebelumnya dijabat Komisaris Besar Polisi Didid Widjanardi dan kini digantikan Komisaris Besar Polisi Puwadi Arianto. Didid Widjanardi dipindahkan sebagai perwira menengah SSDM Polri guna penugasan di Lemhanas.

- Kepala Biro Kajin Strategi Sops Polri. Jabatan itu sebelumnya diisi Brigadir Jenderal Polisi Carlo Brix Tewu dan digantikan Komisaris Besar Polisi Toni Harmanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Wadirtipum Bareskrim Polri. Carlo Brix Tewu dipercaya sebagai Direktur Direktur Tipidum Badan Reserse Kriminal Polri. (asp)

SIM keliling di Duren Sawit Jakarta Timur

Lokasi Layanan SIM Keliling Hari Ini

Layanan SIM keliling hanya untuk memperpanjang SIM A dan SIM C.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016