- Fajar Sodiq
VIVA.co.id - Istana membantah acara pernikahan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda, tak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait hidup sederhana. Pasalnya, pernikahan itu bukan diselenggarakan oleh Presiden, tetapi oleh keluarga perempuan.
"Dalam tradisi Jawa kan, tahu sendiri ya. Bahwa dalam pernikahan ini keluarga perempuanlah yang memiliki hajatan. Biasanya, kalau dalam tradisi Jawa itu, pihak perempuan yang selenggarakan agak sedikit wah," kata Deputi V Kantor Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo di kantornya, Jakarta, Kamis 4 Juni 2015.
Eko menerangkan, keluarga laki-laki nantinya akan menggelar hajatan yang dikenal dengan istilah Ngunduh Mantu. Dia mengklaim acara tersebut tidak mewah. "Nah biasanya dalam konteks keluarga Jawa ngunduh tadi akan lebih sederhana," ujarnya.
Eko menilai, salah alamat jika ada yang mengaitkan acara pernikahan yang akan digelar pada 11 Juni 2015 di Solo itu dengan surat edaran Menpan.
Sementara itu, terkait masalah pengamanan, dia menyebut masih dalam tahap wajar. Karena ada Presiden dan tamu-tamu penting maka keamanan tidak bisa dihindari. "Tapi tetep Presiden kemarin nyatakan, meskipun SOP Presiden tapi dalam kerangka sederhana," katanya menjelaskan.
Menurut Eko, masyarakat bisa menyaksikan acara pernikahan itu melalui layar besar yang disediakan. Namun, mereka dilarang mendekat ke acara resepsi karena akan banyak tamu penting yang hadir.
Acara ini akan melibatkan 2000 relawan. Relawan itu bukan dalam konteks undangan, tetapi mereka ingin terlibat membantu acara pernikahan tersebut. "Jadi mereka yang aktif dengan keinginan sendiri untuk datang dan ikut."
(mus)
