Dua Ditembak Mati, Sel Teroris Santoso Sudah Terlacak

Polisi memasang baliho para teroris Poso di pemukiman warga, Selasa (17/3/2015)
Sumber :
  • Mitha Meinansi/VIVA.co.id
VIVA.co.id
Polisi: Moril Kelompok Santoso Mulai Jatuh
- Sejumlah kelompok kecil yang merupakan jaringan teroris Santoso di Palu, Sulawesi Tengah, sudah menjadi target operasi Satuan Petugas Operasi Camar Maleo. Jaringan ini telah teridentifikasi karena aksi teror mereka sejak 2014.

Lagi, Anggota Kelompok Santoso Serahkan Diri
 
Polri dan TNI Selidiki Kasus Salah Tembak Tentara di Poso
"Memang sudah masuk DPO sejak awal Oktober 2014," kata Kapolda Sulteng, Brigjen (Pol) Idham Aziz, kepada VIVA.co.id , Minggu malam 24 Mei 2015.


Menurut Idham Aziz, sejumlah aksi teror yang mereka lakukan adalah pembunuhan terhadap tiga warga di Poso Pesisir pada 12 Januari 2015, peledakan bom dan penyerangan terhadap mobil patroli Brimob.


"Mereka sudah menjadi target Satgas Camar Maleo I pada 2014. Belakangan ini, keberadaan mereka mulai terlacak dan kita lakukan penyergapan," kata Idham Aziz.


Ditambahkan kapolda, sejak awal operasi Satgas Camar Maleo selalu melibatkan seluruh masyarakat. Karena itu, informasi dari masyarakat sangat berguna bagi penegakan hukum yang berkaitan dengan aksi terorisme.


"Polisi tidak mungkin kerja sendiri, harus bekerja dengan masyarakat, informasi dari masyarakat sangat berguna bagi penegakan hukum," katanya.


Dua Teroris Jaringan Santoso Tewas

Kontak tembak antara Satgas Operasi Camar Maleo II dengan anggota teroris jaringan Santoso terjadi di sekitar lokasi pekuburan Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir.


Lokasi baku tembak sekitar 50 kilometer dari Poso Kota, dan terjadi pada Minggu 24 Mei 2015 sekitar pada pukul 18.00 WITA.


Setelah 30 menit kontak tembak terjadi, pasukan Brimob melakukan penyergapan terhadap sekelompok orang yang tidak dikenal tersebut di sebuah pondokan. Dalam penyergapan itu dua orang tewas di lokasi kejadian.


Dari hasil penyisiran sementara, ditemukan sejumlah barang bukti, diantaranya satu pucuk senjata api jenis M-16, satu bom lontong, golok dan sejumlah amunisi. Menurut kapolda, personel kelompok bersenjata itu diduga berjumlah lima orang dan sebagian berhasil melarikan diri ke hutan.

 

"Dari hasil penyergapan itu, sementara ini ada dua orang diduga kelompok teroris yang meninggal," kata Aziz.


Direncakan polisi akan melakukan olah TKP pada Senin pagi ini, 25 Mei 2015. Selain itu, akan dilakukan penyisiran untuk mencari barang bukti lain yang belum sempat ditemukan. Memungkin masih ada bom dan senjata milik para pelaku yang tertinggal di lokasi kontak senjata.


"Kita lakukan lagi penyisiran di sekitar TKP untuk mencari korban atau barang bukti yang lain," lanjut Aziz. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya