Sumber :
- VIVA.co.id/Aceng Mukaram
VIVA.co.id
- Pesawat udara maskapai Kalstar rute Pontianak-Putussibau mengalami masalah mekanis saat sudah di udara pada Jumat pagi, 22 Mei 2015. Pesawat itu lepas landas dari Bandara Supadio Pontianak namun terpaksa kembali mendarat setelah bermasalah pada sistem hidroliknya.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Chandra Dista Wiradi, pesawat Kalstar jenis ATR dengan nomor penerbangan KD946 itu sudah terbang mencapai ketinggian 10 ribu kaki.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
8 Kecelakaan Pesawat Terbesar di Indonesia
Menurut General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Chandra Dista Wiradi, pesawat Kalstar jenis ATR dengan nomor penerbangan KD946 itu sudah terbang mencapai ketinggian 10 ribu kaki.
Baca Juga :
Pesawat Lionair Jatuh di Manila, 8 Orang Tewas
Kapten pilot Adi Susilo, kata Chandra, memutuskan kembali ke Bandara Supadio karena gangguang sistem hidrolik dikhawatirkan mengganggu penerbangan sehingga berisiko pada keselamatan. Saat mendarat, pesawat itu pun mengalami masalah akibat gangguan sistem hidrolik hingga tertahan di ujung landasan pacu.
Pesawat itu kemudian ditarik menuju apron agar tak mengganggu lalu lintas pelepaslandasan maupun pendaratan pesawat lain di bandara itu. Evakuasi cukup lama hingga hampir setengah jam karena kondisi hujan deras.
Chandra membantah tegas kabar yang beredar sebelumnya yang menyebutkan bahwa pesawat itu tergelincir. “Info tergelincir sama sekali tidak benar,” katanya.
Pesawat itu masih diperiksa. Sebanyak 37 penumpang diistirahatkan sementara di ruang tunggu. Belum ada informasi pasti mengenai kondisi pesawat maupun nasib para penumpang. Chandra hanya mengatakan bahwa pesawat itu akan diterbangkan lagi kalau sudah dipastikan aman atau laik terbang.
Sebelumnya, pesawat Kalstar dengan rute penerbangan Pontianak-Surabaya gagal terbang pada Minggu, 17 Mei 2015. Sebanyak 170 penumpang telantar di Bandara Supadio.
Pesawat Kalstar jenis Boeing 737-500 sudah terbang pada 08.00 WIB. Namun berbalik kembali ke bandara pada pukul 10.20 WIB karena masalah teknis.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kapten pilot Adi Susilo, kata Chandra, memutuskan kembali ke Bandara Supadio karena gangguang sistem hidrolik dikhawatirkan mengganggu penerbangan sehingga berisiko pada keselamatan. Saat mendarat, pesawat itu pun mengalami masalah akibat gangguan sistem hidrolik hingga tertahan di ujung landasan pacu.
