Perjuangkan Hak, Desa Ini Lahirkan Media Khusus Perempuan

Perempuan Desa Sumber Urip menempel karya media mereka
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id
Tips Sukses Jalani Usaha Kecil dari Pengusaha Sepatu
- Senyum sumringah terpancar di wajah belasan perempuan muda di Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Kamis 14 Mei 2015. Hari itu, adalah kali pertama bersejarah bagi mereka, karena berhasil membuat sendiri media informasi untuk sesama dalam bentuk cetak tulis di desa mereka.

Kisah Sukses Pria Probolinggo, Pilih Berdagang daripada PNS

Meski sederhana, media cetak yang diberi nama Lentera Perempuan ini kini telah dicetak massal dan ditempel di seluruh penjuru desa dalam ukuran kertas A3. Direncanakan, karya tangan para perempuan di kaki gunung ini akan diproduksi setiap sebulan sekali.
Dari Bisnis Online, Pria 25 Tahun Bisa Beli Rumah dan Mobil


"Untuk edisi pertama, berisikan salam redaksi, empat berita tulisan, dua foto dan kartun. Ditempel di ruang publik atau tempat bertemu dan berkumpul banyak orang," ujar Ketua Lentera Muda, Winda Destriani, Minggu 17 Mei 2015.


Perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani di Sumber Urip ini mengaku, selama ini di desa mereka sangat terbatas akses informasi ataupun bahan bacaan bagi para warga.


Sementara disadari, besarnya peran vital media untuk informasi, edukasi dan advokasi bisa menjadi solusi atas permasalahan dan tantangan yang dihadapi perempuan dan warga desa. 


Sebab itu, Winda bersama belasan perempuan desa lainnya berinisiatif untuk membuat media sendiri yang berbasis informasi keseharian dari desa.


“Kami ingin masyarakat dan pemerintah tahu dan paham hak-hak perempuan, serta terdorong untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak perempuan,” ujarnya.


Kepala Desa Sumber Urip, Yadi Sutanto, mengaku terpengaruh dan tergugah dengan tulisan, foto dan kartun yang dibuat oleh para perempuan muda di desanya. Bahkan, ia berencana untuk membantu perluasan distribusi media itu ke Bupati dan Gubernur.


“Sangat efektif. Saya pikir ini (Lentera Perempuan) juga harus didistribusikan ke Bupati dan Gubernur supaya juga tahu aspirasi perempuan,” katanya.


Inisiatif perempuan muda yang berlatarbelakang pendidikan SMP dan SMA, serta sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu, juga mendapat dukungan dari Cahaya Perempuan Women’s Crisis Centre dan Aliansi Jurnalis Independen Bengkulu.


Dalam kajian media dan perempuan, inisiatif membangun media sendiri ini tergolong dalam gerakan “
politics to media
”.


“Diharapkan, teman-teman (Lentera Muda) bisa mengambil posisi secara politis melalui tulisan atau karya lainnya,” ujar Koordinator Divisi Perempuan AJI Bengkulu, Phesi Ester Julikawati. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya