Risma Pastikan Kos-kosan Mesum Tidak Bersemi di Surabaya

Tiga Kebijakan Risma Ubah Kota Surabaya yang Dinilai Radikal
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
- Tidak ingin ‘virus’ kos-kosan prostitusi menjangkiti kotanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan dengan terus memantau pergerakan kos-kosan di kota tersebut. Pihaknya telah mengintruksikan kepada bawahannya mulai dari tingkat RT dan RW hingga Camat untuk melakukan kontrol rutin terhadap kos-kosan yang berada di wilayahnya.

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

Risma mengaku merasa prihatin dengan fenomena yang terjadi di Jakarta perihal tewasnya Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata Cubby yang tewas dibunuh pelanggan seksnya di dalam kamar kosnya beberapa waktu lalu.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta


"Kalau soal ini saya sudah instruksikan kepada camat se- Surabaya hingga tingkat Rt dan RW untuk terus melakukan kontrol secara rutin baik siang maupun malam," ujar Walikota perempuan pertama di Surabaya itu, saat ditemui di ruang kerjanya di Balaikota Surabaya, Selasa 5 Mei 2015.


Dia mengaku, tadi malam baru mendapat laporan dari beberapa Camat yang melakukan sweeping kos-kosan bebas di Surabaya yang dicurigai digunakan sebagai tempat mesum.


"Mereka (camat) setiap menit lapor ke saya melalui grup
messenger
. Secara intens setiap hari kita memberlakukan kontrol dengan sweeping kos-kosan," terangnya.


Risma juga memastikan jika, budaya lokal di Surabaya masih bisa terjaga dengan baik dalam mengontrol kemaksiatan tersebut. Dia juga telah menampung sejumlah laporan dari masyarakat perihal kos-kosan tersebut.


“Banyak masyarakat kirim surat kalau ada kos-kosan yang mencurigakan, lalu saya sweeping,” katanya.


Menurut Risma,
quality control
ini yang kemudian menjadikan pengusaha kos-kosan lebih hati-hati. Begitu juga masyarakat yang menjadi penyewa kos untuk tak melakukan hal negatif.


“Kita pantau terus. Rt-Rt selalu lapor kalau kos-kosan yang mencurigakan. Kita kuat di kontrol. Jadi mereka tidak tenang untuk coba-coba buat begitu. Jadi, seringnya control ini, membuat mereka mikir dua kali untuk coba bikin kos begitu,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya