Awas, Gempa Nepal Bisa Terjadi di Jawa dan Sumatera

Gempa Nepal
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Gempa 5,3 SR Melanda Lampung
- Peneliti bumi dan mitigasi bencana geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, menyebutkan bahwa ada kesamaan kondisi geologi dan kontur tanah antara Indonesia dengan Nepal.

Mabes Polri Kirim Tim DVI ke Nepal

Hal ini perlu diwaspadai mengingat, gempa besar seperti yang terjadi di Nepal sangat mungkin terjadi di Indonesia.
TNI: Ada Petunjuk Baru Tiga WNI yang Hilang di Nepal


"Kontur tanah Indonesia dan Nepal merupakan sedimen lembut, sehingga labil dan mudah longsor," kata Irwan, Selasa 28 April 2015.


Dengan kondisi kontur tanah seperti itu, guncangan gempa, terutama gempa darat sangat mudah menyebabkan keruksakan pemicu jatuhnya banyak korban.


Irwan menuturkan, hasil pengamatan tim geologi ITB, gempa dengan skala besar yang terjadi di daratan seperti di Nepal, dapat menimbulkan kerusakan hebat, karena pusat gempa yang berada di daratan.


Hal ini sangat berbeda, dengan gempa besar yang pusatnya berada di lautan. Gempa lautan tidak menimbulkan keruksakan hebat layaknya gempa di darat.


Penyebab gempa di Nepal, akibat terjadinya pertemuan dua lempeng India bagian selatan, dengan lempeg Eurasia bagian utara. Lempang itu bergerak terus dengan kecepatan rata-rata empat sampai lima sentimeter per tahun.


Hal itu menyebabkan, lempeng dengan lempeng yang umurnya sangat tua bertemu, pertemuan ini menghasilkan Himalaya dan beberapa pegunungan lain.


"Akibat pertemuan lempeng ini pun menghasilkan gempa, dan gempa itu sebetulnya sudah beberapa kali terjadi gempa besar di wilayah tersebut," ujarnya.


Di indonesia pun banyak wilayah-wilayah pertemuan lempeng yang bagi para peneliti disebut zona tunjaman. Zona di mana, wilayah lempeng masuk ke wilayah lempeng yang lain.


"Biasanya lempeng samudera masuk di bawah lempeng benua seperti di pantai selatan Jawa atau pantai barat Sumatera," jelasnya.


John Hendra - Bandung (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya