Doa Bersama di Gereja untuk Terpidana Mati Mary Jane

Mary Jane Fiesta Veloso, saat mengikuti pagelaran busana Hari Kartini.
Sumber :
  • Ochi April
VIVA.co.id
Wiranto: Tidak Perlu Ada Evaluasi Hukuman Mati
- Komunitas Sant'Edigio Yogyakarta menggelar doa bersama untuk para terpidana mati. Doa bersama ini mereka lakukan di Gereja Santa Maria Assumpta Babarsari, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat malam, 24 April 2015.

1 Agustus 2016, Jenazah Seck Osmane Dikirim ke Nigeria

Dalam doanya, mereka berhara agar pemerintah memberikan pengampunan terhadap para terpidana mati tersebut atau setidaknya mengubah menjadi bentuk hukuman lainnya.
Sendiri, Jenazah Napi Narkoba WN Senegal Tak Ada yang Jenguk


“Jangan hukuman mati,” kata Penanggungjawab Komunitas Sant'Edigio Indonesia, Ignatius Respati Teguh Budiono.


Teguh menyatakan melalui doa ini diharapkan pula tumbuh kesadaran bahwa masih ada bentuk hukuman lainnya yang lebih manusiawi dan lebih baik. Ia menjelaskan, kalau pun saat ini pemerintah belum bisa mengabulkan harapan mereka, namun ke depan bentuk hukuman mati ini sebaiknya sudah tidak diberlakukan lagi di Indonesia.


Lebih lanjut Teguh mengemukakan, aksi doa bersama ini juga menjadi bentuk keprihatinan mereka karena akan segera dilakukan hukuman mati.


“Selama ini kami bersama pemerhati lainnya terus menyuarakan dan memperjuangkan penghapusan hukuman mati. Namun, belum bisa. Hukuman mati masih dilaksanakan,” katanya.


Dijelaskan, doa bersama ini juga untuk membangun solidaritas bersama terkait akan dilaksanakannya hukuman mati untuk Mary Jane dan kawan-kawan. “Kami berharap ada budaya hidup baru yang lebih manusiawi dan lebih beradab ketimbang hukuman mati,” ungkapnya.


Sebelumnya, Komunitas Sant'Edigio sudah berkirim surat kepada Presiden Jokowi. Dalam surat terbuka itu, Komunitas Sant'Edigio berharap Presiden Jokowi membatalkan eksekusi itu.


“Kami ingin mengungkap kecemasan kami atas masih adanya hukuman mati. Kami terkejut, Indonesia sebagai negara demokrasi memilih hukuman mati untuk memberikan rasa keamanan untuk warga negaranya dari kekerasan dan kejahatan narkoba,” tulis Komunitas Sant'Edigio dalam suratnya itu.


Komunitas ini berkeyakinan, hukuman mati tidak akan membuat para penjahat jera. Selain itu, pelaku kejahatan itu tidak akan mendapat kesempatan untuk dididik dan mengubah perilaku dan hidupnya.


Usai berdoa di dalam gereja, para peserta doa bersama ini kemudian menyalakan lilin pula di halaman gereja. Lilin-lilin itu menerangi nama-nama terpidana mati yang mereka tulis dalam kertas karton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya