BW: Jangan Lagi Ada Perempuan Jadi Koruptor

Deklarasi Berjamaah Lawan Korupsi
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro
VIVA.co.id -
Menjadi Koruptor, Profesi Idaman?
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, Bambang Widjojanto, mengatakan saat ini potensi tindak pidana korupsi tidak hanya bisa dilakukan oleh laki-laki, namun juga perempuan.

Budaya Jijik untuk Cegah Korupsi

Hal ini karena perempuan kini sudah banyak perempuan yang menjadi pejabat publik.
Buronan Kasus Korupsi Dipulangkan ke Indonesia


Bambang berharap adanya momentum Hari Kartini, Selasa 21 April 2015, tidak akan ada lagi perempuan yang menjadi koruptor.


"Maka supaya ada kesadaran potensi penyalahgunaan kewenangan tak dilakukan perempuan yang pejabat publik, itu perlu dilakukan karena jumlah kejahatan di sektor itu cukup banyak. Ini perlu kita waspadai. Jadi jangan salah, nanti jangan ada lagi perempuan koruptor," kata Bambang usai menghadiri peringatan Hari Kartini di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 21 April 2015.


Bambang menambahkan, perempuan mempunyai posisi penting dalam upaya pemberantasan korupsi, termasuk upaya pencegahan. Menurut Bambang, posisi perempuan strategis sekali lantaran bisa membangun gerakan antikorupsi.


"Karena dia bisa punya solidaritas dengan kelompok lain. Itu sebabnya perempuan bisa maju," kata Bambang.


Bahkan menurut Bambang, saat ini KPK mempunyai program antikorupsi berbasis komunitas perempuan. Gerakan itu dinamakan "Saya Perempuan Antikorupsi", yang dicanangkan pada 21 April 2014.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya