Sumber :
- ANTARA/ M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Demi kelulusan mengikuti Ujian Nasional di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, 18 siswa-siswi Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Watampone rela menginap di ruang kelas sekolah mereka, lantaran khawatir terlambat saat mengikuti proses ujian. Pasalnya, jarak rumah mereka mencapai 40 kilometer dengan medan jalan yang rusak parah dan minimnya kendaraan masuk di Desa Kaju Kecamatan Sibulue.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
UN Lancar, Mendikbud Berterima Kasih pada Hacker
Ujian nasional di Kabupaten Bone, yang berakhir Rabu 15 April 2015, membuat siswa-siswi ini kembali menginap di ruangan atau pun aula sekolahnya. Dimana setelah ujian nasional, para siswa-siswi tersebut kembali mengikuti ujian sekolah sebagai bagian penentu kelulusan, yang penilainya terdiri dari 60 % mata pelajaran sekolah dan 40 % untuk ujian nasional.
Ruangan yang juga menjadi ruang proses ujian nasional manual terdapat beberapa barang bawaan siswa-siswi dan perlengkapaan keseharian mereka, berupa pakaian tidur dan alat mandi. Selain itu, kegiatan menginap dalam rangka ujian nasional ini, bukan kali pertama dan setiap tahunnya para siswa-siswi rela menginap bersama, dirangkaikan dengan belajar kelompok untuk mengikuti ujian.
Menurut Fatmawaty, salah seorang siswi, "jauh dari sekolah dan perlu waktu sampai 2 jam untuk berjalan kaki, terpaksa harus menginap disekolah karena takut terlambat," terangnya.
Meski demikian,siswa-siswi pun tidak keberatan bahkan mengaku senang bisa berkumpul di tempat ini. Selain itu sebelum jam pelaksaanaan ujian berlangsung, mereka juga memanfaatkan tempat ini sebagai ajang silaturahmi.
Sementara itu, seorang siswi SMA Negeri 4 Kabupaten bone yang menjadi peserta ujian, terpaksa mengikuti ujian di rumah sakit, lantaran
siswi tersebut mengalami gangguan kesehatan akibat mual, diare dan tegang melihat soal yang diberikan saat pelaksanaan ujian berlangsung. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Fatmawaty, salah seorang siswi, "jauh dari sekolah dan perlu waktu sampai 2 jam untuk berjalan kaki, terpaksa harus menginap disekolah karena takut terlambat," terangnya.
