- ANTARA FOTO/Teresia May
VIVA.co.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pemerintah bersedia memfasilitasi keluarga Siti Zaenab untuk ziarah ke Arab Saudi jika Siti sudah dimakamkan di sana. Demikian disampaikan diplomat yang akran disapa Tata ini pada Rabu 15 April 2015 di Pejambon, Jakarta Pusat.
"Itu jadi keputusan keluarga. Jika memang sudah dimakamkan, kita akan fasilitasi keluarga jika berkenan untuk melakukan ziarah kesana," ujar Tata.
Pemerintah sudah mengeluarkan nota protes kepada pemerintahan Arab Saudi terkait tidak adanya pemberitahuan atas waktu pelaksanaan hukuman mati Siti Zaenab. Tata mengatakan pagi tadi Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Indonesia Mustafa Ibrahim Al-Mubarok memenuhi panggilan Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi ke Kementrian Luar Negeri.
Tata mengatakan, surat protes yang diajukan pemerintah RI ini meminta klarifikasi dari pemerintah Arab Saudi karena tidak adanya pemberitahuan mengenai waktu pelaksanaan hukuman mati Siti Zaenab.
Tata menyampaikan, bahwa pemerintah RI tidak kecolongan terkait eksekusi mati Siti Zaenab kemarin, karena sebelumnya pemerintah sudah mengetahui Siti Zaenab akan di hukum mati. Serta berbagai upaya agar adanya keringanan hukum untuk Siti Zaenab telah dilakukan.
"Namun, yang disayangkan adalah, tidak adanya pemberitahuan dari pemerintah Arab Saudi," ungkap Tata.
Sementara, Dubes Arab Mustafa mengatakan ketika kunjungannya ke Istana bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bahwa ia pun terkejut atas pemanggilannya ke Kementrian Luar Negeri.
"Saya terkejut dengan panggilan oleh Kementerian Luar Negeri pagi ini," kata Mustafa di Istana Kepresidenan, Jakarta. Namun, Mustafa mengaku belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sehingga pemerintah Indonesia memprotes soal eksekusi mati Siti Zaenab.
"Saya tidak punya ide, jadi saya harus kembali ke pemerintahan saya dan mencari tahu juga," kata dia.
