- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Penghematan ini didapat dari berkurangnya biaya pencetakan 35 juta eksemplar naskah soal yang mencapai Rp560 miliar dan biaya pendistribusian soal yang mencapai Rp80 juta per wilayah.
"Irit, irit sekali. Tidak perlu cetak, tidak perlu distribusi," kata Anies usai meninjau pelaksanaan UN di SMK Negeri 1 Jakarta, Selasa 14 April 2015.
Ia mencontohkan dari biaya distribusi. Dengan jumlah total peserta UN tahun ini yang mencapai 7,3 juta anak, setidaknya biaya yang diperlukan untuk pendistribusian soal per wilayah distribusi saja sudah mencapai Rp80 juta.
"Mengirim kertas sama dengan mengirim batu. Berat dan mahal. Jadi dengan ini (UN berbaasis komputer) lebih efisien. Minimal sampai 30 persen. Per anak hemat Rp80.000," kata Anies.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo, yang juga melakukan peninjauan mengatakan bila seluruh siswa yang menjadi peserta UN tahun ini terlihat lebih santai. Tekanan kelulusan seperti tahun sebelumnya terlihat sudah berkurang.
"Kalau saya lihat anak-anak tadi tidak tertekan karena ujian bukan penentu kelulusan," kata Jokowi. (ase)
[/vivamore]