Begini Cara Tahanan Ikut Ujian Nasional

Seorang polisi tunjukkan foto seorang tahanan ikut Ujian Nasional
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Darwin Fatir

VIVA co.id - Ujian Nasional menjadi momen penting bagi siswa sebagai prasyarat menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Namun, apa jadinya jika UN yang berlangsung serentak hari ini turut serta diawasi oleh aparat kepolisian?

Ya, peristiwa tersebut terjadi di salah satu SMK swasta di Kota Semarang Jawa Tengah. Seorang pelajar berinisial AA yang kini masih menjalani proses hukum harus mendapatkan pengawasan ketat aparat kepolisian saat mengikuti UN di sekolahnya. Meski begitu, AA tetap mengikuti UN di ruangan dan berbaur dengan siswa lain.

AA adalah seorang tahanan kasus pengeroyokan di Polsek Pedurungan Semarang yang kini terpaksa diperlakukan lain dalam menjalani UN. Saat menuju sekolahnya, dia bahkan harus diantar menggunakan mobil polisi, hingga diawasi ketat dua petugas polisi saat mengerjakan soal.

AA yang memang memiliki perawakan besar memang sedikit percaya diri saat datang dengan dikawal tiga anggota polisi. Kebetulan jadwal mata pelajaran hari pertama adalah Bahasa Indonesia.

Tiga anggota polisi yang mengawal AA memang terlihat tenang. Hingga akhirnya membawa AA kembali ke ruang tahanan Polsek Pedurujngan usai waktu mengerjakan soal dinyatakan habis.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono, mengatakan, meski terlibat kasus hukum, akan tetapi instansinya berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi hak siswa, termasuk menjalani UN hari ini.

"Boleh ikut UN, tapi tetap harus dikawal. Setelah selesai akan kita bawa pulang lagi ke tahanan. Status tersangkanya tidak hilang, " kata Djihartono di Semarang, Senin 13 April 2015.

Selain itu, kepolisian juga memberikan waktu kepada AA untuk menjalani proses belajar, meski di dalam tahanan. Sebab hal tersebut merupakan hak tersangka.

"Mereka punya hak ikut (UN). Tetap diberi waktu belajar, " imbuh dia.

AA terlibat kasus pengeroyokan yang menyebabkan satu orang meninggal pada akhir Maret lalu. Ia ditahan bersama tujuh orang lainnya dan dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Meski dikawal ketat tiga anggota polisi, AA mengaku tidak merasa terganggu menjalani UN hari ini. Akan tetapi dia merasa sulit mengerjakan soal UN karena persiapan waktu belajar tidak maksimal.

"Ya saya belajar di dalam (tahanan). Bawa buku. Ya hari ini (UN) enggak ada masalah," ujar AA usai mengerjakan ujian.

Terpisah, Kepala SMK swasta tempat AA sekolah mengaku, sengaja tidak memisahkan AA di ruang ujian lain karena pertimbangan kemanusiaan. Meski menjalani proses hukum tetapi AA masih bisa mengerjakan UN bersama rekan-rekan lainnya.

"Jadi tidak ada masalah (dengan psikologis anak) karena siswa lainnya sudah  diberitahukan  AA akan berbaur saat UN, " ujar dia yang enggan disebut namanya.

UN Lancar, Mendikbud Berterima Kasih pada Hacker

Peserta Begal

Di kota Makassar, seorang tahanan pun diberi kesempatan ikut Ujian Nasional. Kepada kantor berita Antara, seorang polisi memperlihatkan foto Siswa SMA YP PGRI Makasar Reynaldi sedang mengerjakan soal Ujian Nasional di Kantor Polsek Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan, hari ini.

Pernyataan Mengejutkan Aurel saat Dihujat Ikut Ujian Paket C

Pemuda 18 tahun itu merupakan pelaku begal motor. Meski ditetapkan menjadi tersangka, Dinas Pendikan setempat tetap memberi Reynaldi hak untuk melaksanakan ujian selama empat hari.

(ren)

Pelajaran yang Sulitkan Stuart Collin saat Ujian Paket C
![vivamore=" Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya