Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Hanya dalam hitungan jam, polisi berhasil menguak pelaku perampokan dan pembunuhan sadis istri mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara.
Pelaku pembunuhan sadis itu adalah seorang pria bernama YH (30 tahun) warga Desa Luwoo, Kecamatan Talaga Jaya, Gorontalo.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pengakuan Pembunuh Sadis Istri Mantan Ketua MUI
Pelaku pembunuhan sadis itu adalah seorang pria bernama YH (30 tahun) warga Desa Luwoo, Kecamatan Talaga Jaya, Gorontalo.
"Tersangka bekerja di rumah korban, dia ditangkap saat berusaha melarikan diri," kata Kasat Reskrim Polres Kota Manado, Kompol Made Dewa Palguna, Kamis 2 April 2015.
Dewa Palguna menuturkan, tersangka membunuh korban dengan cara memukul rahangnya dengan menggunakan palu. "Setelah korban terjatuh tersangka terus saja memukul korban di bagian kepala hingga tewas berlumuran darah," paparnya.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan satu unit mobil merek Honda Jazz, perhiasan dan uang tunai milik korban.
Seperti diketahui, jasad Hj Aminah ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan leher nyaris putus tergorok benda tajam di dalam rumahnya di Kelurahan Mahawu, Lingkungan III, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulut, Rabu 1 April 2015.
Perampokan dan pembunuhan sadis itu diketahui saat jasad Aminah ditemukan putri bungsunya, Rahmawati Fauzi sekitar pukul 18.30 Wita.
Rahmawati menuturkan, jasad ibunya ditemukan bersimbah darah dengan masih mengenakan blus atasan warna merah bermotif bulat hitam serta celana legging berwarna biru.
"Rumah dalam kondisi acak-acakan, seluruh perhiasan dan mobil Jazz hilang dibawa kabur," ujarnya.
Kematian Aminah menggemparkan warga, karena selama ini korban yang memiliki biro perjalanan haji dikenal sangat baik dan ramah. Rumah korban dipenuhi warga yang penasaran ini melihat langsung jenazah Aminah.
Marwan Dias Waswan - Manado
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tersangka bekerja di rumah korban, dia ditangkap saat berusaha melarikan diri," kata Kasat Reskrim Polres Kota Manado, Kompol Made Dewa Palguna, Kamis 2 April 2015.
