Wali Kota Risma Usut Isu Makam Hitler di Surabaya

Adolf Hitler.
Sumber :
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
– Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, merespons serius informasi bahwa pemimpin Partai Nazi Jerman, Adolf Hitler, mati di Indonesia, tepatnya di Surabaya, Jawa Timur. Risma mendapat informasi itu dari perbincangan singkat dengan Budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) beberapa waktu lalu.

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

“Ada seseorang tepatnya Cak Nun yang tanya ke saya, apakah ada nama seorang dokter Jerman yang meninggal dan dimakamkan di makam Surabaya? Katanya, dokter tersebut adalah Hitler yang menyamar sebagai seorang dokter,” ujar Risma di Surabaya, Rabu, 1 April 2015.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta


Risma memastikan nama dokter itu ada dalam data catatan kematian yang dimiliki Pemerintah Kota namun dia tak mengingat nama persinya. Risma hanya menyebutkan bahwa dokter itu meninggal di Surabaya dan dimakamkan di makam Ngagel.


“Nama dan tanggal meninggalnya saya lupa, nanti saya cek lagi. Tapi, benar ada (nama dokter yang meninggal) seperti yang dibilang Cak Nun,” katanya.


Jika dokter itu adalah Hitler, Risma tidak berani membuat kebijakan apa pun. Sebab, menurutnya, itu sudah wewenang dua negara, yaitu Indonesia dan Jerman.


“Soalnya juga pernah ada salah satu makam di Surabaya yang terdapat juga seorang jenderal dari salah satu negara besar. Negara itu meminta ke saya. Saya tidak bisa,” katanya.


Risma mengaku sudah mengumpulkan beberapa dokumen untuk membuat museum tentang sejarah pemerintahan di Surabaya. Isinya mulai dari catatan kematian era 1945 sampai sekarang dan catatan kelahiran berikut model administrasinya.


“Saya akan dirikan museum di Seola Surabaya. Isinya tetang catatan kelahiran sejak zaman Belanda hingga kini, dan catatan kematian. Ini hasil saya menngumpulkan berkas-berkas lama,” katanya.


Versi Sejarawan


Menurut para sejahwan, Hitler yang berjuluk Fuhrer, diyakini tewas bunuh diri dengan cara menembakkan diri pada 30 April 1945 di sebuah bunker di Berlin. Aksi itu dilakukannya setelah Uni Soviet berhasil menduduki Jerman.


Namun, di Indonesia memang sempat beredar sebuah informasi yang menyatakan Hitler tidak tewas pada tahun 1945. Ia berhasil melarikan diri ke Indonesia dan menjadi seorang dokter di Sumbawa Besar.


Hal itu mencuat setelah temuan buku tua yang ditulis dengan menggunakan bahasa steno Jerman kuno. Sebenarnya buku itu tanpa judul sehingga muncul beberapa istilah untuk menyebutnya, di antaranya Brandenburg Codex.


Buku itu berisi catatan penyelamatan Fuhrer dari Berlin hingga kemungkinan terakhir adalah Surabaya. Buku itu diperkuat lagi dengan catatan pribadi Dokter Poch, seorang dokter berkewarganegaraan Jerman di Sumbawa yang diyakini sebagai Adolf Hitler yang sesungguhnya. (ren)![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya