- Anwar Sadat
VIVA.co.id - 10 Tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) melarikan diri dari rumah tanahan BNN di Cawang, Jakarta Timur, Selasa dini hari sekira pukul 03.00, 31 Maret 2015.
Menurut Kepala Humas BNN, Kombes Polisis Slamet Pribadi, salah satu dari tahanan yang kabur diduga merupakan orang terlatih "Kalau keahlian khusus kami tidak tahu, tapi satu di antara mereka adalah orang terlatih. Yang ada di jaringan Aceh," kata Slamet saat konferensi pers di BNN, Selasa, 31 Maret 2015.
Slamet menjelaskan, para tahanan itu berhasil melarikan diri dengan cara menjebol tembok BNN dan kabur melalui gedung belakang BNN. "Mereka membobol tembok, dan juga jeruji besi. Ketebalan besi diperkirakan setebal 16mm," ujarnya.
BNN, kata dia, masih mengejar 10 tahanan yang melarikan diri dan segala yang berkaitan dengan kasus ini akan dilakukan pemeriksaan. Dia menegaskan, 10 tahanan yang kabur rata-rata diancam hukuman pidana mati.
"Hampir semua, atau rata-rata tahanan yang kabur itu dijerat dengan hukuman mati," kata Slamet.
Seperti yang diketahui, kesepuluh tahanan tersebut terdiri dari beberapa kasus yang berbeda. Di antaranya adalah lima orang, yang terdiri dari jaringan Aceh, terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu seberat 77,3 kg.
Dua orang terlibat Jaringan Sabu seberat 25,2 Kg yang tertangkap di Sandiego Hills, Karawang, 19 Maret 2015. Sedangkan ketiga lainnya ditangkap di tempat yang berbeda-beda seperti di daerah Jakarta Pusat, Bekasi, dan juga Makassar.
Dari kaburnya sepuluh orang tahanan ini, BNN menemukan beberapa barang bukti, di antaranya berupa sarung dan gergaji. BNN juga masih melakukan pendalaman tentang bagaimana mereka bisa mendapatkan barang-barang tersebut.
"Untuk mengetahui dari mana barang itu bersumber, sampai saai ini BNN masih melakukan pendalaman," kata Slamet.
Anwar Sadat / Jakarta
[/vivamore]
