Mentan: Indonesia Hanya Impor Gula Rafinasi

Buruh gula
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adhitya Hendra/ss/pd/14.

VIVA.co.id - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan, kebijakan impor gula yang dikeluarkan pemerintah hanya untuk gula rafinasi. Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan industri minuman.

BUMN Kejar Target Jokowi Tiga Juta Ton Gula

"Anggapan selama ini keliru. Masalah impor gula. Negara kita butuh gula rafinasi, sehingga kita impor," kata Amran di Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 31 Maret 2015.

Khusus gula rafinasi,  Indonesia hanya memiliki stok 2,7 juta ton. Sementara, kebutuhan nasional untuk menyuplai pabrik minuman dalam negeri mencapai 4,5 sampai 5 juta ton.

Ini 4 Sektor yang Dibuka 100% untuk Asing

"Makanya kita impor. Tapi yang diimpor bukan gula putih. Melainkan gula rafinasi industri untuk minuman. Ini saya luruskan," katanya menambahkan.

Perihal kebijakan impor, Amran berjanji akan terus memperjuangkan gula dari tebu petani Indonesia yang menghasilkan gula putih. Kebijakan impor itu sudah menjadi komitmen pemerintah yang akan dijaga ketat.

Petani Tebu Tolak Pemerintah Impor Gula

"Tahun ini musim giling petani jadwalnya di bulan April sampai Juni. Jawa Tengah sumbang 9 ton. Maka kita nggak buka impor gula putih, itu kebijakan," kata Amran.

Menanggapi adanya permintaan dua pengusaha yang mendesak agar rendemen dapat dinaikkan, Amran mengaku hal itu tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, kebutuhan gula di gudang saat ini masih mencukupi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambahkan, terkait kebijakan impor, pihaknya mengaku akan terus mengawal dan memperjuangkan gula petani agar diutamakan untuk konsumsi dalam negeri.

"Tapi karena gula rafinasi ini kurang untuk mencukupi kebutuhan nasional, maka boleh impor tapi habiskan dulu tebu petani."

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya