Polisi Tangkap Anggota Kelompok Bersenjata di Aceh

Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ampelsa/Rei

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menangkap salah seorang anggota kelompok bersenjata di daerah itu. Polisi tak menyebutkan identitasnya tetapi dia merupakan anak buah Din Minimi, satu dari beberapa kelompok bersenjata yang kerap melakukan aksi kriminal di Aceh.

Tangani Kasus di Aceh Singkil, Pemerintah Diminta Hati-hati

Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Polisi Husein Hamidi mengatakan, seorang anak buah Din Minimi itu ditangkap di kawasan Aceh Utara. Belum diketahui keterlibatannya maupun kelompok Din Minimi dalam penculikan dan penembakan dua anggota TNI yang bertugas di Komando Distrik Militer Aceh Utara pekan lalu. Namun, kelompok Din Minimi memang terlibat dalam serangkaian aksi kriminal bersenjata di Aceh beberapa bulan terakhir.

Anak buah Din Minimi itu ditangkap pada 23 Maret 2015 atau sehari setelah penculikan Panglima Muda Komite Peralihan Aceh, Mahmudsyah. Polisi turut menyita 384 butir peluru dari pelaku.

DPR Pantau Peristiwa Pembakaran Gereja di Aceh

Kapolda mengatakan, hingga kini polisi dibantu TNI masih memburu pelaku penculikan yang menewaskan dua anggota TNI di Aceh Utara. Selain kelompok Din Minimi, dua kelompok lain masing-masing kelompok Gambit dan Raja Rimba, merupakan komplotan yang kerap melakukan kekerasan bersenjata.

Sejumlah senjata yang digunakan kelompok itu dipastikan senjata sisa konflik yang tidak diserahkan kepada pemerintah setelah perdamaian Aceh pada 15 Agustus 2005. Polisi menghimbau warga sipil segera menyerahkannya kepada aparat. Setelah perdamaian, hanya 900 pucuk senjata yang diserahkan kepada Pemerintah dan telah dimusnahkan, dan sisanya diperkirakan masih beredar di masyarakat.

Polisi Aceh Gagalkan Pernikahan Anggota Kelompok Din Minimi

Dalam pertemuan antara Kapolda, anggota Komisi I dan Komisi III DPR RI serta Panglima Komando Daerah Militer di Banda Aceh, kemarin, disimpulkan bahwa kasus penculikan yang menewaskan dua anggota TNI dan penembakan satu anggota Polisi merupakan kriminal murni. Penembakan memang berkaitan dengan penggunaan senjata dan peredaran narkoba di wilayah itu. Dua kasus yang terjadi di dua kabupaten terpisah itu dinilai tidak berkaitan. Dalam pertemuan itu, Polisi juga diminta meningkatkan razia senjata api untuk mencegah berbagai aksi kriminal bersenjata di wilayah itu.

Arman Konadi/Banda Aceh

![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya