Peneliti: Banyak Media Online Pro ISIS

Militan ISIS asal Indonesia.
Sumber :
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Pemerintah diingatkan bahwa masih banyak media daring atau
online
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
yang mendukung atau mempropagandakan paham dan gerakan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai

Peneliti terorisme pada Universitas Indonesia, Ridlwan Habib, menilai langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika menutup laman Almustaqbal.net yang mendukung ISIS, belum cukup. Dia mencatat masih ada belasan situs pro gerakan ISIS di Indonesia.


“Mereka menggunakan domain-domain gratis seperti
Wordpress,
namun isinya dikemas sangat profesional,” ujar Ridlwan melalui siaran pers yang diterima
VIVA.co.id
pada Senin, 30 Maret 2015.


Ridlwan mencontohkan laman propaganda pendukung ISIS,
Khilafadawlaislamiyyah.wordpress.com.
Isinya berupa video-video ajakan bergabung ISIS dengan terjemahan bahasa Indonesia yang baik.


“ISIS mempunyai sayap mujahidin media yang disebut
kataib al furqon
atau dalam bahasa Indonesia berarti pasukan pembeda atau pembenar. Ini anggotanya ada di Indonesia juga,” ujar Ridlwan.


Kelompok pendukung ISIS juga memantau media massa umum yang mereka sebut sebagai media sekuler. “Contohnya ketika ada sebuah
talkshow
(dialog) di televisi terkait ISIS, mereka langsung membuat video bantahannya dan merilisnya di
website
,” katanya.


Ridlwan menambahkan, ada juga situs
Shoutussalam.org
yang selalu merilis video-video terbaru dari medan perang ISIS di Irak dan Suriah. “Simpatisan atau pendukung ISIS selalu mempunyai cara untuk
update
(memperbarui) informasi. Pembredelan satu atau dua situs tidak akan berdampak, hanya obat sesaat,” katanya.


Ridlwan menyebut pemerintah tidak punya strategi yang tuntas hingga akar masalah. Menurutnya, seharusnya kelompok-kelompok cikal-bakal pendukung ISIS diajak berdialog, didengar, lalu sama-sama dicari solusi. “Tapi Menteri Agama tampaknya cuek saja,” ujar Ridlwan


Satu situs ditutup, katanya, akan muncul belasan, bahkan ratusan situs baru. “Mereka siang-malam berpikir dan merencanakan strategi dengan semangat karena bagi mereka ini jihadnya, yang imbalannya surga. Sedangkan aparat pemerintah sekadar menunaikan tugasnya sesuai gaji dari APBN,” kata Ridlwan. (ase)![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya