Sumber :
- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Sungguh tak disangka, niat baik 11 santri untuk mensyiarkan ajaran Islam justru berujung petaka. Mereka nyaris dihakimi massa karena dicurigai sebagai anggota ISIS di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
11 santri yang berasal dari salah satu pesantren di Jawa Timur terpaksa diamankan polisi dan dikembalikan ke Kota Kupang untuk mencegah terjadinya aksi massa.
Baca Juga :
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
11 santri yang berasal dari salah satu pesantren di Jawa Timur terpaksa diamankan polisi dan dikembalikan ke Kota Kupang untuk mencegah terjadinya aksi massa.
Muhammad Koshim salah seorang santri yang tergabung dalam jemaah tablig itu mengatakan, mereka ke Rote Ndao dengan misi silaturahmi dan berdakwah tentang ajaran Islam dan tidak terkait dengan gerakan apapun, apalagi ISIS.
"Kami hanya ingin dakwah, tanpa ada maksud lain," ujar Koshim, Minggu 29 Maret 2015.
Sayangnya, kecurigaan mereka sebagai jaringan ISIS tidak saja berasal dari kalangan non muslim. Tapi juga oleh sesama umat muslim di Rote.
Mereka dicurigai sebagai anggota ISIS saat hendak menumpang tinggal sementara waktu untuk berdakwa di salah satu masjid di wilayah tersebut.
Namun, permintaan itu ditolak, warga lalu berusaha mengusir mereka dan melaporkannya ke polisi.
11 santri itu dievakuasi dengan pengawalan ketat polisi bersenjata dari masjid menuju pelabuhan Rote untuk dipulangkan kembali tempat asalnya dari Kota Kupang menggunakan Kapal Ferry.
Frits Floris - NTT
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Muhammad Koshim salah seorang santri yang tergabung dalam jemaah tablig itu mengatakan, mereka ke Rote Ndao dengan misi silaturahmi dan berdakwah tentang ajaran Islam dan tidak terkait dengan gerakan apapun, apalagi ISIS.