VIDEO: Para Nelayan Myanmar Jadi Budak di Indonesia

Nelayan Thailand ditangkap
Sumber :
  • VIVAnews/Zulfikar Husein
VIVA.co.id -
Selamat Hari Penghapusan Perbudakan Internasional
Siapa menyangka, bahwa di kapal-kapal besar penangkap ikan di Indonesia ternyata ada praktek perbudakan. Kru kapal ini kebanyakan berasal dari Myanmar, salah satu negara termiskin di dunia.

Menteri Susi: Perbudakan di Kapal Masih Terjadi

Tiap harinya, mereka diberi makan nasi kari dalam porsi kecil dan terjebak dalam kandang. Mereka harus bekerja 20 hingga 22 jam sehari. Banyak di antara mereka yang akhirnya meregang nyawa.
22-9-1862: Lincoln Umumkan Pembebasan Budak




Mereka yang tewas, jasadnya dibuang kapten kapal ke laut agar dimakan oleh Hiu. Namun ada juga yang dikuburkan dengan amat sederhana.


Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, memberi perhatian serius pada situasi ini.


"Bila mengingat ada perbudakan di kapal-kapal itu saya tidak bisa tidur," kata Susi.


Sebagian besar nelayan ini tinggal di pulau terpencil, Benjina, Maluku. Di pulau ini, mereka tinggal dalam kandang dengan berdesak-desakan. Tak jarang, mereka disiksa jika mengeluh atau beristirahat.


"Kapalnya pergi dan mereka tidak membawa saya. Mereka memasukkan saya ke dalam kurungan. Saya hanya ingin pulang. Orang tua kami tidak pernah lagi mendengar kabar nasib kami. Saya yakin mereka pikir kami sudah mati," kata seorang budak asal Myanmar, Kyaw Naing.


Perusahaan Pusaka Benjina Resource, adalah satu-satunya perusahaan penangkap ikan yang terdaftar resmi di Indonesia. Perusahaan ini juga tercatat sebagai pemilik lebih dari 90 kapal jaring pukat harimau.


Dengan menggunakan pelacak satelit diketahui kapal kargo dari pulau ini mengangkut ke wilayah Samut Sakhon, Thailand. Di Thailand, hasil tangkapan laut kemudian didistribusikan ke sejumlah perusahaan dan distributor salah satunya perusahaan Thai Union Manufacturing yang merupakan anak perusahaan dari Thai Union Frozen Products Public Company Limited.


Perusahaan penghasil ikan terbesar di Thailand dilaporkan memiliki angka penjualan tahunan sekitar 3 miliar dollar AS. Dari perusahaan ini, produksi food dari wilayah Indonesia dikirimkan ke klien langsung di Amerika Serikat termasuk Walmart. Ribuan kaleng makanan kucing juga dikirmkan ke toko hewan peliharaan AS setiap bulannya.


CEO Thai Union, Thiraphong Chansiri, mengaku sulit untuk memastikan bahwa 100 persen rantai pasokan industri perikanan Thailand sepenuhnya bersih. Sementara itu, beberapa perusahaan Thailand lainnya menolak diwawancarai.


Entah sampai kapan para nelayan yang menjadi budak ini kehidupan mengenaskan seperti ini.

![vivamore="
Baca Juga
:"][/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya