Sumber :
- ANTARA FOTO/Ampelsa
VIVA.co.id
- Kepolisian Daerah Aceh mengidentifikasi munculnya kembali kelompok sipil bersenjata yang sempat lenyap. Mereka kini mulai berkeliaran dan mengganggu keamanan di Aceh.
Hal itu terbukti dengan peristiwa penculikan dan penembakan dua anggota satuan intel Komando Distrik Milite (Kodim) 0103 Aceh Utara. Munculnya lagi kelompok-kelompok sipil bersenjata ini juga terkait dengan sejumlah kasus lain.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
DPR Pantau Peristiwa Pembakaran Gereja di Aceh
Hal itu terbukti dengan peristiwa penculikan dan penembakan dua anggota satuan intel Komando Distrik Milite (Kodim) 0103 Aceh Utara. Munculnya lagi kelompok-kelompok sipil bersenjata ini juga terkait dengan sejumlah kasus lain.
"Kita belum tahu siapa pelaku [penembakan intel Kodim]. Namun, yang jelas, kelompok bersenjata. Selama ini ada beberapa kasus kekerasan dan pemerasan yang terjadi di Aceh Timur dan Aceh Utara. Hal ini memperjelas bahwa masih ada kelompok kriminal di Aceh," ujar Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi, Rabu, 25 Maret 2015.
Menurut Kapolda, kemunculan kelompok sipil bersenjata itu bukan sebagai pertanda awal bahwa akan muncul kembali gerakan kelompok bersenjata pasca perundingan damai 10 tahun silam.
Kelompok sipil bersenjata yang berkeliaran kali ini diduga hanya kelompok kecil yang beraksi karena kecewa terhadap kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur Aceh.
Tiga di Aceh Utara
Komandan Resor Militer (Korem) 011/Lilawangsa, Kolonel Infanteri Achmad Daniel Chardin, menduga ada tiga kelompok sipil bersenjata di Aceh Utara. Mereka selama ini berkeliaran di kawasan Kecamatran Nisam Antara dengan jumlah anggota diperkirakan sebanyak 10 hingga 15 orang.
Tiga kelompok itu masing-masing dipimpin oleh Bahar, Dahlan dan Din Minimi.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan kelompok mana yang bertanggungjawab atas kematian dua anggota TNI yang tewas diberondong senjata tersebut.
"Tidak bisa menjustice (menuduh) kelompok mana yang menembak, akan kami telusuri dengan pihak Kepolisian, mudah-mudahan segera ditemukan," kata Danrem A. Daniel. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kita belum tahu siapa pelaku [penembakan intel Kodim]. Namun, yang jelas, kelompok bersenjata. Selama ini ada beberapa kasus kekerasan dan pemerasan yang terjadi di Aceh Timur dan Aceh Utara. Hal ini memperjelas bahwa masih ada kelompok kriminal di Aceh," ujar Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi, Rabu, 25 Maret 2015.
