UGM Bangun Rumah Sakit Hewan Bertaraf Internasional

Operasi Pengangkatan Bola Mata Pada Hewan
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id - Selama ini, para peternak di Yogyakarta jika memeriksakan kesehatannya hanya di Puskeswan yang ada di setiap kecamatan, ataupun mengundang mantri atau dokter hewan untuk memeriksakan hewan ternaknya yang sakit.

Jumlah puskeswan dan dokter hewan yang ada di Yogyakarta hingga saat ini belum sebanding populasi ternak yang ada, sehingga diperlukan sebuah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada hewan peliharaan.

Kondisi ini mendorong Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada untuk membangun rumah sakit hewan bertaraf internasional. Keinginan membangun rumah sakit hewan yang nantinya diberi nama Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi telah terealisasi dengan adanya peletakan batu pertama pembangunan gedung rumah sakit hewan oleh Rektor UGM, Dwikorita Karnawati, Rabu 25 Maret 2015.

RSH Prof. Soeparwi akan menempati bangunan tiga lantai, dengan lahan seluas 1.720 meter persegi. Pembangunannya menelan biaya sebesar Rp12 miliar dengan mulai pada akhir Maret hingga selesai pada pertengahan Oktober 2015. Sebelumnya, RSH Prof. Soeparwi menempati bekas gedung kuliah FKH di Sekip Unit II.

Dwikorita mengatakan, rumah sakit hewan ini merupakan keinginan dari sivitas akademika FKH UGM yang sudah terpendam sejak lama. Hingga akhirnya dapat terealisasi pada tahun ini. Rektor berharap, keberadaan bangunan baru rumah sakit hewan ini nantinya bisa menunjang kegiatan pendidikan, riset, dan pelayanan kepada masyarakat.

"Semoga bisa menjadi rumah sakit berstandar internasional," kata Dwikorita dalam pidato sambutannya, Rabu 25 Maret 2015.

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suratman, mengatakan, rumah sakit hewan ini bisa mendukung riset unggulan FKH UGM di bidang penyakit hewan tropis.

"Kami akan mendorong agar riset dari RSH ini bisa menjadi unggulan. Karena di rumah sakit ini tersedia laboratoriumnya, tempat berkumpulnya para dokter hewan dan peneliti yang memiliki riset transdisiplin," ungkapnya.

Suratman menegaskan, adanya RSH Prof. Soeparwi merupakan rumah sakit hewan pertama yang dimiliki oleh kampus.

"Dari 10 kampus FKH yang ada di Indonesia. UGM yang pertama punya RSH," katanya.

Dekan FKH UGM, Joko Prastowo, mengatakan, RSH Soeparwi diharapkan nantinya bisa menjadi rumah sakit hewan unggulan di DIY. Rumah sakit hewan ini akan memberikan pelayanan kesehatan hewan yang bisa diakses publik.

Tidak hanya itu, kegiatan pendidikan dan penelitian di RSH diharapkan mampu menunjang pendidikan profesi dokter hewan dan mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa dokter hewan.

"Apalagi, animo mahasiswa asing kuliah di FKH UGM juga semakin besar, sehingga membutuhkan RSH bertaraf internasional," katanya. (art)

UGM Ciptakan Alat Deteksi Zat Berbahaya pada Makanan

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Lima Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Nyamuk Berbahan Buah Pare
Nida Aqidatus Sholikah, mahasiswa termuda UGM 2016

Nida Jadi Mahasiswa Termuda UGM

Dia mengikuti program akselerasi sejak SD. Baru 15 tahun.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016