Warga Malang yang Ditangkap Densus 88 Pernah ke Malaysia

Ilustrasi/Polisi bersiaga
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Seorang warga Kota Malang, Jawa Timur, ditangkap anggota Densus 88 pada Rabu pagi, 25 Maret 2015. Dia diketahui berinisial AH, berusia 45 tahun, warga Jalan Ade Irma Suryani, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dia ditangkap saat berjalan di Jalan Arief Margono, sekitar 200 meter dari rumahnya.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Keluarga AH mengaku tak mengetahu ihwal peristiwa itu. AH dikenal sebagai pria pendiam. Untuk menghidupi istri dan dua anaknya, dia berjualan kopi rempah yang dikenal dengan nama Kopi Maroko.

“Tadi pagi saya pulang kakak sudah tidak di rumah. Kemudian ada seorang temannya yang datang kemari dan tanya keberadaan kakak. Ketika saya telepon handphone-nya, nomernya tidak aktif,” kata Kamelia, adik perempuan AH di Malang, Rabu, 25 Maret 2015.

Nomor ponsel AH tak bisa dihubungi lagi sampai sekarang. Sedangkan istri kakaknya dan dua anaknya sedang bertamasya ke Selekta, kolam pemandian di Kota Batu.

Kamelia mengaku bingung dan tak tahu keberadaan kakaknya. Wanita berusia 36 tahun itu terlihat tegar meski sejumlah kalimat tafakur terdengar lirih diucapka. Menurutnya, AH adalah seorang kakak yang pendiam.

“Kami empat bersaudara, dua laki-laki dan dua perempuan. Sehari-hari saya dan kakak saya, istrinya kemudian kakak saya yang lain tinggal di rumah ini,” katanya.

Balkis adalah saudara perempuan AH yang tinggal di rumah itu. Dia baru saja datang ke Malang setelah tinggal lama di Banyuwangi. “Satu kakak laki-laki kami sekarang tinggal di Situbondo. AH itu orangnya diam, bicara seperlunya saja,” kata Balkis.

Sejak kecil, AH mendapatkan pendidikan yang layak dari TK hingga SMA di beberapa sekolah di Malang. Setelah lulus SMA dia sempat merantau ke Malaysia. “Tapi itu sebelum menikah, sekitar usia 30 tahunan,” katanya.

Sepulang dari Malaysia, aktivitas AH tak ada yang aneh. AH dikenal rajin beribadah dan salat lima waktu di masjid sekitar rumahnya. Profesinya sehari-hari adalah berjualan kopi bumbu dan rempah dan menjual madu jika ada pembeli yang memesan. “Kalau ada yang beli, ya, diantar, kadang ke toko-toko.”

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, membenarkan operasi yang dilakukan pasukan antiteror Densus 88 di sejumlah wilayah di Malang. Menurutnya, Polda dan Polres setempat bertugas membantu operasi itu.

“Sekarang masih berlangsung dan kami hanya mem-back up (mendukung personel). Timnya Densus 88 itu,” katanya.

![vivamore="
Enam Terduga Teroris di Batam Ternyata Otak Bom Solo
Baca Juga :"]




[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya