Ketua MUI: ISIS Tak Bisa Dibasmi Pakai Cara Densus 88

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Din Syamsuddin.
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVA.co.id - Perkembangan ideologi ISIS dewasa ini ternyata dinilai tak hanya dilatarbelakangi oleh agama saja. Namun, ada faktor-faktor lain di luar agama yang membuat ideologi ini terus bertransformasi.

Menurut Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin, faktor-faktor di luar agama tersebut adalah kesenjangan sosial, ekonomi, politik dan akar fundalisme yang tak hanya terjadi di kalangan Islam.

"Ajaran ideologi ISIS dan terorisme ini memang ada faktor agama. Ini sangat literal yang sangat harfiah dan tidak dipahami secara luas dan menyeluruh, sehingga membawa kesimpulan yang keras dan radikal. Tetapi, harus diakui ada faktor non keagamaan. Ini akibat ketidakadilan global," ujar Din usai menghadiri acara "International Conference on Terrorism and ISIS," di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin 23 Maret 2015.

Din meyakini, jika penuntasan kasus terorisme selalu menggunakan cara-cara yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88, hal itu tidak akan berhasil.

"Saya meyakini ISIS tidak bisa dituntaskan tanpa melibatkan tokoh-tokoh lintas agama. Sebab pemahaman sekarang belum komprehensif. Kalau kita menangani teroris dengan cara yang dilakukan BNPT dan Densus 88 saja saya berkeyakinan tidak akan bisa menghilangkan terorisme," kata dia.

Ia pun berharap agar faktor-faktor non agama yang disebutkannya dapat menjadi bahan komprehensif bagi pemerintah dan tokoh masyarakat lainnya.

UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

"Faktor-faktor non-agama jadi tugas negara dan ini tidak bisa hanya dengan pendekatan represif dan keamanan," lanjut Din.

![vivamore="
Ketakutan Paris Hilton Jadi Target ISIS
Baca Juga :"]
Dokumen Rahasia ISIS Bocor ke Publik

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya