Buku Ajaran Radikal Terbitan Kemendikbud Mulai Ditarik

Buku pelajaran ajarkan radikalisme
Sumber :
  • MZ Abidin/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Proses penarikan buku mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti yang bermuatan ajaran radikal terus dilakukan.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur, Harun, mengaku hari ini, Senin 23 Maret 2015, sudah menerjunkan tim untuk menarik buku tersebut di 26 sekolah di Jombang. Sementara, untuk dua daerah di Jawa Timur yang belum ditarik, yakni Sidoarjo dan Surabaya.

"Penarikan sudah kita lakukan tadi pukul 11.00 WIB kita bersama-sama dengan dinas-dinas terkait, MUI dan GP Anshor mendatangi sekira 26 sekolah di Jombang yang menerima buku tersebut, sudah kita tarik semua," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Harun.

Untuk sekolah-sekolah di Surabaya dan Sidoarjo, Harun masih menunggu laporan dari dinas pendidikan setempat, sehingga belum ada penarikan selain sekolah-sekolah di Jombang. Penarikan buku itu, lanjut Harun, karena ada instruksi dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

"Jadi penarikan di sekolah-sekolah di Jombang sudah kita lakukan. Kalau yang lain belum, karena instruksi Gubernur laporan yang masuk baru Jombang, sedang di sekolah daerah lainnya masih belum," kata dia.

Harun menyampaikan, penarikan buku ini sesuai dengan surat edaran dari Kemendikbud agar segera manarik buku tersebut untuk direvisi. "Instruksi ini langsung dari pusat, buku yang ditarik itu nantinya direvisi," ujarnya.

Kisah Pahit TKW yang Bekerja di 'Ibukota' ISIS

"Gubernur juga menyampaikan kepada kita agar segera melakukan penarikan buku itu jika ada sekolah-sekolah yang memakai buku diduga mirip ISIS itu."

Sementara itu, beberapa sekolah di Surabaya melakukan tindakan inisiatif sendiri untuk tidak memberlakukan lagi buku Agama Islam kurikulum 2013 tersebut. Sebab, banyak SMA Negeri di Surabaya tidak mengetahui jika buku terbitan Kemendikbud itu mengandung ajaran radikal.

"Kami sudah menarik buku PAI kurikulum 2013 itu. Anak didik sekarang menggunakan buku PAI kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)," kata Kepala Sekolah SMAN Negeri 2 Surabaya, Kasnoko kepada VIVA.co.id, Senin 23 Maret 2015.

![vivamore="Baca Juga :"]

Pentagon Bohong soal Jumlah Pasukan AS di Irak

Warga AS Pendukung ISIS Dihukum Penjara 22 Tahun

[/vivamore]
Jet tempur Hornet F/A-18C

Bidik ISIS, Jet Tempur AS Lancarkan Serangan di Libya

Serangan ini untuk memudahkan tentara Libya merebut Sirte.

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2016