Misteri Candi Situs Batujaya, Karawang (I)

Candi
Sumber :

VIVA.co.id - Mendengar kata Karawang mungkin yang terlintas dibenak publik adalah goyang Karawang para penari daerah lumbung padi bagi Jawa Barat itu.

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Padahal bukan cuma itu. Di Karawang terdapat situs abad ke 4 dan 5, tepatnya pada jaman Kerajaan Tarumanegara. Namanya situs Batu Jaya.

Dinamakan begitu karena situs ini ditemukan di Desa Segaran, Kecamatan Batu Jaya, tepatnya di tengah hamparan sawah milik masyarakat.

Di situs itu ditemukan batu-batuan pembentuk candi fragmen tulang-belulang manusia dan binatang, gerabah, serta kerang-kerang laut kuno.

Temuan paling penting dalam ekskavasi yang dilakukan antara lain fragmen cermin perunggu, fragmen sangkha emas, fragmen votive tablet berelief Buddha yang diapit Boddhisatwa. Di atasnya duduk tiga Tathagatha, sedangkan di bagian bawah terdapat inskripsi dengan huruf Jawa Kuno.

"Situs ini dibuat pada abad ke 4 dan 5 tepatnya pada zaman Kerajaan Tarumanegara. Situs Batu Jaya merupakan sebuah situs yang berada dalam satu kompleks percandian tua di Jawa," ujar Nasri Supriyadi, petugas pemelihara candi .

Batujaya adalah sebuah desa di tepi Sungai Citarum, sekitar 20 kilometer di sebelah barat laut kota Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Batujaya hanya 20 kilometer dari Ujung Karawang tempat bermuaranya Sungai Citarum di Laut Jawa yang membentuk delta.

Temuan mengejutkan yang terjadi tahun 2003-2011 adalah kerangka manusia dalam jumlah banyak yang masih utuh dari tengkorak sampai tapak kaki. 

Dua orang ahli arkeologi berkebangsaan Prancis dan Belanda khusus datang ke situs ini untuk mengekskavasi kerangka-kerangka di situs Batujaya.

Mereka mengambil beberapa sampel tulang dan gigi dan akan melakukan penelitian DNA atas fosil tulang dan gigi guna mendapatkan data karakteristik ragawi yang lebih lengkap.

Metode terbaru dalam arkeologi adalah bahwa pengambilan spesimen fosil suatu ras manusia harus dilakukan oleh ahli arkeologi dari ras yang berlainan.

Mungkin, ini untuk menghindarkan kontaminasi saat pengambilan sampel. Karena kerangka manusia di Batujaya diperkirakan dari ras Indonesia, yaitu Mongolid, maka yang mengambil sampel adalah orang-orang dari ras Eropa (Kaukasoid).

Penemuan kerangka manusia ini menimbulkan tanda tanya yang besar. "Apakah di sekitar candi adalah pemakaman raja-raja atau bangsawan jaman Tarumanegara? Atau kerangka itu persembahan untuk dewa sesuai kepercayaan tertentu?".

Selama ini tidak lazim di kompleks candi untuk pemakaman, biasanya adalah sekedar untuk upacara agama. Nasri tidak berani menjawab dugaan itu. Menurutnya kerangka manusia yang ditemukan masih diteliti lebih lanjut.

Bersambung...

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI
![vivamore=" Baca Juga
Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya