- Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
Dia mencontohkan, di Jawa Timur, saat Polisi dan Kejaksaan tidak berani menyentuh gurita korupsi mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, justru KPK berani menangkap dan mengungkap jaringan korupsinya.
"Saya tidak sepakat jika saat ini KPK dilemahkan di penindakan. Meski di pencegahan juga tetap jalan, KPK harus dikuatkan lagi di penindakan," ujar Oegroseno seusai menjadi narasumber pada diskusi publik yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, Kamis, 19 Maret 2015.
Namun mantan Wakil Kepala Polri itu menyarankan perlu ada perhatian khusus tentang etika penegakan hukum yang dilakukan KPK. "Misalnya, seorang tersangka dipakaikan rompi dan dibawa ke sana-ke mari. Mereka itu punya keluarga, saudara dan kolega. Itu tidak perlu," ujarnya.
KPK, katanya, harus mampu menjadi contoh penegakan hukum yang beretika. Sebab selama ini reputasinya sudah baik masih kurang dalam soal etika. "Seperti menetapkan pengumuman tersangka dengan guyon. Itu tidak baik. Bisa melukai hati," katanya.
Di masa mendatang, kata Oegroseno, harus ada terobosan KPK dalam penegakan hukum. Bisa juga menggunakan sistem online agar pengawasan lebih terbuka dan tidak ada lagi kriminalisasi.
"Kita sedang kaji pola pemberantasan korupsi di Hong Kong yang terbaik. Di sana, Polisi juga menjadi lembaga terbersih sekarang," katanya.