BNPT: WNI yang Gabung ISIS Tak Paham Islam

Militan ISIS
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Juru Bicara Badan Nasional Penanggulanan Terorisme (BNPT), Irfan Idris, menyayangkan ada warga negara Indonesia yang berminat bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Irfan menilai, mereka yang bergabung dengan ISIS pada dasarnya hanya berbekal semangat tanpa pengetahuan yang memadai tentang Islam.

Irfan bahkan menyebut mereka yang bergabung dengan ISIS sesungguhnya belum memiliki pemahaman sempurna tentang ajaran Islam. Akibatnya, mereka tidak bisa membedakan antara ISIS dengan Islam.

"Padahal ISIS itu kelompok teroris, sedangkan Islam adalah agama yang damai," kata Irfan dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Kamis, 19 Maret 2015.

ISIS, menurutnya, jauh berbeda dengan Islam. Islam mengajarkan perdamaian dan kebaikan, bukan teror. Sedangkan ISIS mengajarkan dan menganjurkan kekerasan atau tindakan teror.

Mereka yang berangkat ke Suriah hanya bermodal semangat berjuang di medan perang, padahal orang-orang yang pergi ke Suriah ini tidak memahami syariat Islam.

"Makanya semangat tinggi, harus diimbangi pemahaman agama yang bagus," ujar Irfan.

Dari berbagai kata jihad yang ada di dalam Alquran, kata Irfan, tak satu pun menyebutkan perintah untuk bunuh diri. Mereka salah tafsir pengertian jihad dalam Alquran.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

"Makanya orang-orang yang pergi ke Suriah bergabung dengan ISIS ini orang tersesat," ujarnya.

Pada sisi lain, kemunculan ISIS di Irak dan Suriah adalah salah satu akibat arogansi negara adidaya atas negara-negara miskin atau berkembang. Arogansi itu menumbuhsuburkan sikap atau semangat radikal sehingga berkembang menjadi kelompok teroris.

Menurut Irfan, negara-negara yang sedang kacau akibat perang saudara atau konflik menjadi sasaran empuk bagi ISIS. Mereka memanfaatkan kacaunya situasi negara setempat. "Kalau ada negara chaos (kacau), ISIS datang ke situ, mereka membuat pemerintahan di situ," katanya.

Setelah menaklukkan kota-kota penting di Irak dan Suriah hingga Libya, ISIS juga memperkuat jaringan dengan merekrut anggota baru dari seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Kasus terakhir adalah menghilangnya 16 warga negara Indonesia dalam rombongan wisata ke Turki disusul ditemukan 16 warga negara Indonesia lain dari kelompok berbeda di perbatasan Turki dengan Suriah. (ase)

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai

![vivamore="Baca Juga :"]


Baca juga:



[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya