- Christina Nila/Jakarta
VIVA.co.id - Keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) meresahkan masyarakat dunia tak terkecuali Indonesia. Namun sayang, ada saja warga negara Indonesia yang tertarik bergabung dengan organisasi keji tersebut.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM, Tedjo Edhy Purdijanto mengungkap motif WNI yang memilih bergabung ke ISIS. Menurutnya, setidaknya ada dua motif.
"Motifnya ada dua, soal keyakinan dan ada yang ekonomi," kata Tedjo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Maret 2015.
Sementara, ke 16 WNI yang ada di Turki menurut dia karena soal keyakinan. Namun, dia mengatakan tak semua WNI yang ke Suriah bergabung dengan ISIS. Tetapi ada juga yang bekerja di sana.
"Kalau kita sama ratakan, kerja terus dicabut WN-nya, ya nggak bisa juga dong," ujar dia.
Menurut dia, semua warga negara Indonesia yang bergabung ISIS tak bisa secara otomatis hilang kewarganegaraannya. Sebab, sampai saat ini belum ada aturannya.
"Nanti kalau aturannya sudah dibuat kita ikuti aturannya, tapi yang cepat adalah dalam bentuk perppu," kata dia.
Perppu itu akan disusun dengan mengadopsi beberapa pasal dalam beberapa Undang-undang. "Untuk memperkuat itu, yang menyangkut kewarganegaraan dan keimigrasian untuk mengatasi ini," lanjut dia.
Jika kewarganegaraan mereka dicabut, kata Tedjo, mereka tak akan bisa kembali ke Indonesia. "Kalau mereka sudah bergabung di sana, status WNI-nya dicabut, kan harus bawa paspor ke sini," ucap dia.
Baca Juga: