Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo mengatakan, masalah pariwisata Indonesia sudah menjadi tugas pemerintah untuk berperan aktif dalam mempromosikan dan mengundang para wisatawan manca negara berwisata ke Indonesia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Kan tergantung kita, keaktifan kita untuk mempromosikan, keaktifan kita untuk memasarkan memarketingi destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 19 Maret 2015.
Untuk itu, pemerintah telah menerapkan peraturan pembebasan visa untuk 30 negara. "Nanti akan kita lanjutkan lagi dengan lebih banyak lagi negara," kata dia.
Dengan cara itulah, kata dia, akan bisa membuka peluang lebih banyak lagi wisatawan mancanegara datang ke Indonesia.
Jokowi kemudian membandingkan negara-negara lain yang sudah lebih dulu membuka negaranya sebagai tujuan wisata dengan membebaskan visa ke 160 negara. Sementara Indonesia baru membuka untuk 15 negara.
"Saya juga kaget lho. Saya pikir juga sudah 100-an atau 50, ternyata baru 15. Sehingga kemarin kita putuskan setelah melalui seleksi, seleksi, seleksi dan kalkulasi, tambahan 30 nanti tambah lagi, nanti tambah lagi," ujar Jokowi.
Jokowi pun tak khawatir mengenai keamanan di Indonesia yang dikhawatirkan akan terancam jika membebaskan warga negara lain masuk tanpa visa.
"Ya negara lain berani 150 juga keamanan nggak terganggu. Kamu banding-bandingin. Bandingin aja negara lain 160 kita baru 15," kata dia.
Jika ada kekhawatiran masalah keamanan, maka sudah seharusnya kepolisian dan pihak imigrasi yang bergerak. "Yang mengangkut dengan keamanan harus bergerak. Di mana yang rawan ya itu yang diperbaiki. Jangan sekarang ketakutan keamanan ditutup semua," tegas Jokowi. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dengan cara itulah, kata dia, akan bisa membuka peluang lebih banyak lagi wisatawan mancanegara datang ke Indonesia.
