Ini Terobosan Risma dalam Memoles Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menjelaskan mekanisme air mancur di depan Balai Kota Surabaya kepada para kepala daerah pada Kamis, 12 Maret 2015.
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku bersyukur kerja kerasnya mewujudkan Kota Surabaya yang bersih selama ini bisa dinikmati masyarakat dan mendapat perhatian nasional serta dunia. Surabaya bahkan menjadi juara umum Inovasi Manajemen Perkotaan 2014 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri.

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

"
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta
Alhamdulillah , banjir sudah berkurang. Kemarin kita juga dapat penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup sebagai kota dengan udara terbersih se-Indonesia. Sekarang dapat juara umum juga," kata Risma dalam acara penganugerahan Inovasi Manajemen Perkotaan 2014 di Surabaya, Kamis, 12 Maret 2015.

Dalam acara itu, Risma banyak memaparkan inovasinya memoles Surabaya yang dulu terkenal jorok, panas, dan banyak nyamuk, menjadi lebih ramah lingkungan.


"Sekarang selain udara bersih suhunya juga tidak naik. Saya setiap hari kontrol suhu di beberapa kota di Indonesia untuk membandingkan dengan suhu di Surabaya," ujarnya.


Kota yang rutin dia kontrol adalah kota yang memiliki tipe pantai, seperti Bandung, Semarang dan Makassar. "Pada saat musim kemarau, minimal suhunya mendekati suhu di Kota Bandung. Kondisi musim kemarau kita hampir sama dengan Bandung. Musim dingin ini selisih tiga derajat dengan Bandung. Saya mengontrolnya seperti itu," jelasnya.


Tidak hanya itu. Dalam mengurangi genangan dan banjir di Surabaya, dia rutin mengecek berapa lama genangan bertahan dan tingkat kedalamannya.


"Untuk pengelolaan sampah, saya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi memilahnya. Di pasar tradisional juga. Sekarang uji coba di lima pasar kami bisa menyelesaikan sampah di tempat," katanya.


Sampah pasar, kata Risma, disortir untuk dipakai kompos dan pakan ternak untuk sampah basah. Oleh karena itu, sampah tidak terlalu menumpuk di tempat pembuangan akhir sampah.


Untuk ruang terbuka hijau, rata-rata ada lapangan futsal dan lapangan sepak bola. Pemerintah Kota telah membebaskan 12 hektare lahan untuk ruang terbuka hijau di Surabaya. Ada empat lapangan sepak bola dan 11 lapangan futsal yang dibangun dalam setahun. Kini ada 98 ruang terbuka hijau yang terdapat fasilitas lapangan sepak bola dan futsal.


Untuk pembangunan drainase dan air bersih, Risma terus mengupayakan sumber daya lokal. Awalnya ditawari peranti lunak
(software)
untuk air mancur senilai Rp2 miliar oleh perusahaan Singapura tapi ditolak. Risma memilih buatan mahasiawa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang lebih murah.


"Bisa dilihat, di depan Balai Kota ada air mancur yang biasa dipakai anak-anak kecil mandi. Airnya bersih," katanya.


Selain itu, Riama juga memberdayakan pupuk kompos untuk warga. Pemerintah Kota mendorong warganya untuk menanam sayuran dengan mesin hidroponik.


"Kami menyediakan bibit sawi, cabai dan tomat. Buat sayuran sendiri.
Alhamdulillah
, ini bisa mengontrol perekonomian warga karena di kota besar kebutuhan yang sering melonjak adalah sayur dan daging," ucapnya.



Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya