Bekas Kampung Zaman Batu Ditemukan di Sawah

Arca yang ditemukan di Pagaralam
Sumber :
  • Antara Photo

VIVA.co.id - Seorang petani sawah di Desa Padang Perigi Kecamatan Tanjung Tebat Kabupaten Lahat, dikejutkan dengan penemuan kepala patung arca di dalam aliran sungai dekat sawahnya. Lebih mengejutkannya lagi, ternyata areal sawah tempat ia biasa menanam padi diduga merupakan bekas pemukiman pada zaman batu besar atau megalitikum.

Yustam, sang pemilik sawah awalnya tak mengira bila batu-batu besar yang banyak di sawahnya adalah sisa peninggalan zaman batu. Penasarannya baru terungkap ketika ia mencoba menelusuri asal kepala patung arca yang ditemukannya di aliran sungai dekat pondoknya.

"Awalnya saya kira batu biasa. Tapi setelah menemukan kepala patung, saya pun mencoba menggali batu besar yang banyak di sawah saya. Ternyata, batu-batu ini adalah patung-patung besar yang terbuat dari batu," tutur Yustam, Kamis 12 Maret 2015.

Temuan Yustam memang mengejutkan, dari penggaliannya bersama warga lain, kuat dugaan areal persawahan miliknya adalah bekas pemukiman warga pada zaman batu atau ribuan tahun sebelum masehi. (Baca juga: Pesona Kampung Bena Warisan Era Megalitikum)

Beberapa temuan itu berupa, patung-patung arca berukuran besar berbentuk manusia, batu datar, beberapa lumpang batu dan ragam bentuk megalitikum lainnya. Temuan ini pun ternyata tersebar di beberapa petak sawah milik warga lainnya.

"Mungkin dulu sawah tempat kami ini bekas pemukiman orang zaman dulu. Tapi sudah lama terkubur," ujar Yustam.

Kini, sejumlah warga masih terus berupaya untuk mengeluarkan sejumlah peninggalan megalit tersebut dari dalam tanah. Sebagiannya lagi mulai membersihkan sejumlah patung dari endapan lumpur dan lumut yang sudah melekat di sejumlah ornamen megalit.

"Mudah-mudahan pemerintah tertarik untuk melindunginya. Kami berharap, supaya temuan kami ini bisa menjadi tempat orang berwisata," ujar Yustam.

Untuk diketahui, di Kabupaten Lahat selama beberapa tahun ini memang telah ditemukan banyak lokasi peninggalan zaman megalitikum. Setidaknya sudah ada 20 lokasi yang sudah ditetapkan menjadi kompleks megalitikum.


Irwansyah/Lahat

Kaharingan, Agama Suku Dayak Berumur Ratusan Tahun

Baca juga:

Gelaran IFLC ke-13 di Jakarta

Pelajaran Moral dan Budaya dalam Kurikulum Sekolah

Belajar budaya bukan sekadar menari dan menyanyi.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016