Surabaya Juara Kelola Sampah

Surabaya Dinilai Terbaik Kelola Sampah
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
- Inovasi-inovasi yang dikembangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam pengelolaan sampah, mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat. Kota Surabaya meraih penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) bidang pelayanan jasa perkotaan 2014. Acara penganugerahan penghargaan IMP 2014 akan digelar di Balai Kota Surabaya pada Kamis 12 Maret 2015.

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

Kepala Sub Direktorat Penataan Kota Kecil Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Penataan Perkotaan Kementerian Dalam Negeri, Zaenal Arifin, mengatakan bahwa total ada 16 kabupaten/kota yang terpilih sebagai pemenang untuk IMP award 2014.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta


Total, jumlah peserta yang mengikuti program itu ada 103 kabupaten/kota. Setelah melalui tiga proses tahapan penjurian, ditetapkan empat kabupaten dan 12 kota pemenang untuk sembilan bidang/sub bidang. Kota Surabaya ditetapkan sebagai juara, Kota Tarakan peringkat dua, dan Kota Banda Aceh posisi tiga.


Proses penjurian dilakukan tim independen yang berasal dari lima daerah, yakni Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Jember. “Kota Surabaya berpartisipasi dalam tiga bidang IMP 2014 dan ketiganya juara semua,” kata Zaenal Arifin dalam jumpa pers di Surabaya, kemarin.


Menurut Zaenal, Surabaya unggul dalam hal pengelolaan sampah. Menurutnya, semua daerah memiliki program dalam hal penanganan sampah. Namun, Kemendagri menilai ada atau tidak terobosan yang dilakukan Pemkot Surabaya.


“Intinya ada pada inovasi pengelolaan sampah. Tim independen melihat dalam pengelolaan sampah dan inovasi, Surabaya bagus sekali. Filosofinya, sampah seminimal mungkin masuk ke TPA (tempat pembuangan akhir sampah). Sebelum ke TPA, diolah dulu,” ujar Zaenal.


Instruksi Risma


Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Chalid Buchari, mengatakan bahwa keberhasilan Surabaya meraih penghargaan IMP Award itu tidak lepas dari kerja keras dan kompak dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya hingga tingkat kelurahan. Sebab, masalah kota tidak selesai di satu SKPD.


Menurut Chalid, SKPD dan warga Surabaya mampu mengimplementasikan instruksi Wali Kota Tri Rismaharini di berbagai kesempatan yang menyebut Surabaya tidak memiliki sumber daya alam. Maka, cara untuk menarik orang datang ke Surabaya sekaligus menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah dengan menjadikan Surabaya kota yang bersih dan cantik.


“Kita sudah punya banyak program untuk pengelolaan sampah. Salah satunya SWAT (solid waste application transportation), teknologi kontrol alur sampah ke TPA menggunakan sistem online yang kini telah diadopsi daerah lain seperti Samarinda dan Batam,” ujar Chalid.


Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser, menambahkan, ini bukan pertama kali Surabaya meraih gelar IMP. Di tahun 2013, Surabaya juga meraih IMP untuk dua kategori, yakni penataan PKL dan sub bidang pengelolaan sanitasi.


“Seperti yang sering disampaikan Bu Wali Kota bahwa yang kita cari bukan penghargaan, tetapi bagaimana memaksimalkan pelayanan kepada warga. Buktinya, meski sudah juara, DKP masih memiliki berbagai inovasi yang akan dikembangkan lagi,” jelas Fikser.


Agenda penganugerahan penghargaa IMP 2014 akan dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Jatim Soekarwo dan sejumlah wali kota/bupati.


Selepas acara, rombongan akan melakukan tur ke kebun bibit Wonorejo untuk melihat pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau (RTH) lalu ke Depo sampah Sutorejo dan Mulyorejo untuk melihat proses pemilahan sampah dan ke Kenjeran untuk melihat lokasi drainase. (one)



Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya