Mensos Perintahkan Jambi Urus Administrasi Suku Anak Dalam

Suku Anak Dalam.
Sumber :
  • Antara
VIVA.co.id
Orang Rimba Jambi di Ambang Punah
- Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, menginstruksikan Pemerintah Provinsi Jambi segera mengurus administrasi kependudukan Orang Rimba atau Suku Anak Dalam di Jambi, menyusul 11 orang rimba itu. Pemerintah Pusat akan mengintervensi pemerintah daerah soal administrasi itu agar Suku Anak Dalam mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial.

Ini Pemicu Kemarahan Suku Rimba di Kungkai

Menteri mengatakan, Suku Anak Dalam belum terdaftar dalam Komunitas Adat Terpencil (KAT) binaan Kementerian Sosial sehingga selama ini mereka berada di bawah Pemerintah Daerah. Namun, Pemerintah Daerah belum mengadiministrasikan Suku Anak Dalam sehingga mereka tidak mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) dan tidak mendapat bantuan.
Ludah Picu Bentrok Warga Kungkai dan Suku Rimba


"Saya tidak tahu apa sulitnya mereka (Pemda) mengadministrasikan warganya karena mereka (Suku Anak Dalam) tidak akan dapat bantuan jika tidak punya KTP. Pada 20 Desember 2014 saya rapat dan saya perintahkan Gubernur agar mengaministrasikannya, tapi daerah sulit melakukan itu,” kata Khofifah di kantornya di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2015.


Khofifah menjelaskan bahwa Kementerian Sosial akan mendaftarkan Suku Anak Dalam ke dalam KAT agar mendapatkan bantuan. Kementerian pun akan memberikan pendampingan kepada Suku Anak Dalam untuk siap masuk KAT.


Dodi, relawan dari sekolah rimba yang biasa membantu masyarakat Suku Anak Dalam, mengatakan bahwa pemerintah perlu mencari cara yang tepat agar melindungi Suku Anak Dalam. Saat ini masyarakat Suku Anak Dalam menghadapi masalah yang kompleks.


"Lahan mencari makan semakin terbatas, lahan mereka diambil, mereka terkurung oleh kebun sawit. Di hutan pun mereka terbatasi oleh peraturan zonasi hutan lindung,” kata Dodi di kantor Kementerian Sosial.


Orang Rimba atau Suku Anak Dalam adalah masyarakat tradisional yang bermukim di kawasan Taman Nasional Dua Belas (TNMD), Jambi. Berdasarkan data sementara Kementerian Sosial, ada sekitar 156 kepala keluarga yang menghuni TNMD.


Pada Selasa, 3 Maret 2015, dilaporkan kematian beruntun Orang Rimba di TNBD. Krisis pangan dan kelaparan menjadi penyebabnya. (one)



Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya