PDIP Surabaya Patuhi Apa Pun Perintah Mega Soal Pilkada

PDIP Surabaya Patuhi Apa Pun Perintah Mega soal Pilkada
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
- Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, menegaskan akan mematuhi dan melaksanakan apa pun perintah Dewan Pengurus Pusat (DPP) terkait calon yang akan diusung partai itu dalam pilkada serentak pada Desember 2015.

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

Wakil Wali Kota Surabaya yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya, Wisnu Sakti Buana, mengatakan tidak mempermasalahkan jika nanti DPP memiliki figur sendiri terkait calon Wali Kota Surabaya.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta


"Baik figur dari kader (PDIP) ataupun nonkader, kita tampung semua aspirasi dari bawah. Hasilnya, kita serahkan ke DPP yang memegang kewenangan penuh, khususnya Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri), yang diberi mandat Kongres untuk menentukan siapa yang layak menjadi calon Wali Kota," ujar Wisnu di Surabaya, Rabu 11 Maret 2015.


Kendati demikian, PDIP Surabaya akan tetap melaksanakan penjaringan calon wali kota sebelum rapat kerja daerah pada 18 Maret 2015.


"Penjaringan bisa kita lakukan sekarang atau nanti saat Rapat Kerja Cabang Minggu, 15 Maret nanti. Mekanisme partai pasti penjaringan. Kita lihat di rakercab (Rapat Kerja Cabang),” katanya.


Dia juga tak keberatan jika hasil penjaringan DPC PDIP Surabaya tiba-tiba diubah oleh DPP atau calon yang direkomendasikan DPC ditolak karena DPP memiliki calon sendiri. Wisnu menanggapinya santai.


"Memang sejarahnya Bu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini) lewat penjaringan partai. Tidak. Dulu hasil penjaringan DPC keluar nama Saleh Ismail Mukadar dan Bambang Dwi Hartono. Apakah yang di bawah protes, apa kita protes. Di bawah komando Wisnu Sakti, PDIP Surabaya tetap tegak lurus," kata Wisnu.


Ditanya apakah DPC sudah menjalin komunikasi dengan Risma terkait Pilkada Kota Surabaya, Wisnu mengatakan belum ada komunikasi secara formal. "Kalau komunikasi nonformal sangat sering," ujarnya.


Wisnu mengatakan, untuk membangun koalisi memang menjadi tugas DPC. Kini, selain Demokrat dan PKB, PDIP juga mulai melakukan pendekatan dengan Gerindra.


"Kita menggalang koalisi sebanyak mungkin. Alangkah indahnya kalau Surabaya jadi satu koalisi," katanya. (one)



Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya