BNP2TKI Kunjungi Keluarga ABK Korban Kapal Taiwan

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid
Sumber :
  • VIVAnews/ Mohamad Teguh
VIVA.co.id
Kapal Taiwan Ditembak, Ini Penjelasan Menteri Susi
- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menginstruksikan anak buahnya untuk mengunjungi keluarga korban Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang di di Kepulauan Falkland, Inggris Raya, sekitar Samudera Atlantik pada 26 Februari lalu.

Kapal Taiwan Hsiang Fu Chien Tak Pernah Ditemukan

Selain mengunjungi keluarga korban, BNP2TKI juga segera memanggil PT agen yang memberangkatkan ABK tersebut untuk bertanggungjawab.
Tabrakan Kapal Taiwan, Polisi Periksa Dua Tersangka


Berdasarkan penelusuran BNP2TKI, 21 WNI yang ada di kapal Taiwan Hsiang Fu Chuen itu, 20 sudah jelas identitasnya karena berdasarkan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). Sementara satu ABK yakni Umar Mian tidak terdapat dalam KTKLN.


“Begitu teridentifikasi, saya langsung perintahkan agar BNP2TKI atas nama pemerintah mengunjungi keluarga. Ini penting sebagai bentuk kehadiran pemerintah atas apa yang dihadapi rakyatnya. Dan PT serta agennya kita segera panggil untuk tanggungjawab,” kata Nusron Wahid, Rabu 11 Maret 2015.


Nusron menjelaskan, 20 ABK yang sudah teridentifikasi berdasarkan KTKLN serta negara penempatannya adalah: 1. Ruwah Santoso dari Pemalang, 2. Saefudin dari Brebes, 3. Mochamad Fauzian dari Tuban, 4. Muhammad Husyen Thobroni dari Tuban, 5. Norlan Mikhael Ipol dari Manado, 6. Reven Mandalika dari Manado, 7. Didi Nurefendi dari Pemalang, 8. Jimi Manopo dari Pemalang, 9. Abdul Sony dari Pemalang, 10. Indra Aprilianto dari Brebes, 11. Multadi dari Tegal, 12. Jamal dari Brebes, 13. Taryono dari Brebes,  14. Didin Safrudin dari Majalengka, 15. Muhammad Rahman Gurling dari Brebes, 16. Anton Wartono dari Majalengka, 17. Wahyudi dari Banyumas, 18. Ahmad Sobirin dari Tegal, 19. Tohir dari Cirebon, 20. Mif Aziz Musthofa dari Tegal.


“Jabatan mereka antara lain sebagai Able Body Seaman, Deckhand, Decorator,” ujarnya.


Adapun PT yang memberangkatkan mereka adalah Bima Samudra Bahari 4 orang, Mutiara Jasa Bahari 3 orang, Binar Jaya Pratama 3 orang, Media Maritim Tegal 3 orang, Seva Jaya Bahari 2 orang, dan  Puncak Jaya Samudera 2 orang.


“TKI lainya sedang dicari datanya untuk disinkronkan dengan data-data yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri,” katanya. (ren)

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya