Gunung Karangetang Batuk, Status Masih Siaga

Gunung api Soputan
Sumber :
  • ANTARA/Fiqman Sunandar
VIVA.co.id
Erupsi Gunung Dukono, 12 Desa Terpapar Abu Vulkanik
- Aktivitas Gunung api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, beberapa hari terakhir mengeluarkan lahar panas. Menurut warga setempat, aktivitas gunung itu meningkat tiap malam.

Dukono Erupsi, Penutupan Bandara Gamarmalamo Diperpanjang

"Karangetang batuk kalau malam hari. Di puncak gunung terlihat terang dengan lahar," kata Wenny Dulag Kansil, warga Siau, Selasa, 10 Maret 2015.
Erupsi Gamalama Berlanjut, Penumpang Tertahan di Bandara


Aktivitas Gunung Karangetang tak membuat warga takut karena hal itu biasa saja. Warga menganggap gunung itu memberi tanda kepada masyarakat agar waspada.


Kepala Pos Pemantau Gunung Karangetang, Yudia Tatipang, mengatakan bahwa aktivitas kegempaan terpantau sangat fluktuatif dan tergolong normal. Statusnya siaga atau level tiga. “Belum ada lonjakan aktivitas kegempaan dalam beberapa minggu terakhir ini," katanya saat dihubungi
VIVA.co.id,
Selasa, 10 Maret 2015.


Catatan aktivitas vulkanologi yang terpantau melalui seismograf, menurut Tatipang, menunjukkan gempa vulkanik kadang kurang dari lima kali, tapi terkadang di atas lima kali, tapi masih tergolong normal.


Sebagai gunung api yang tergolong sangat aktif, Gunung Karangetang hampir sepanjang tahun berada pada level tiga atau siaga. Hanya sesekali mengalami erupsi dan lelehan lava pijar yang relatif kecil.


"Nyaris tidak pernah turun status waspada, selalu pada posisi siaga karena hampir sepanjang tahun terjadi kepulan asap dan sinar api rutin saban hari," ujarnya.


Yudia mengungkapkan rutinitas kepulan asap dan sinar api ini membuat gunung api Karangetang melepaskan energi vulkaniknya secara perlahan sehingga tidak terakumulasi menjadi energi dahsyat yang sewaktu-waktu bisa menyebabkan erupsi besar.


"Kami tetap komunikasi dengan pemerintah setempat untuk mengimbau masyarakat agar waspada dengan lonjakan aktivitas Karangetang yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Seperti yang terjadi pada awal Februari lalu yang menyebabkan puluhan keluarga yang bermukim pada radius 4,5 kilometer harus diungsikan," katanya.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daera Sitaro, Bob Chalton Wuaten, mengatakan terus memantau kondisi gunung yang sewaktu-waktu erupsi. "Status memang masih siaga tapi kami menghimbau masyarakat tetap waspada,” katanya.


“Masyarakat di sini memiliki semacam kearifan lokal yang tumbuh dari pengalaman hidup di daerah rawan bencana yang tidak pernah takut meski Karangetang sedang beraktivitas. Tapi kami tetap menghimbau waspada, karena bencana datang kapan saja," katanya.



Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya