Curahan Hati Terpidana Mati Raheem pada Orang Terdekat

Terpidana mati Raheem Agbaje Salami
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
- Semasa menjadi penghuni Lapas Kelas I Madiun, salah satu sosok yang dekat dengan terpidana mati Raheem Agbaje Salami, adalah sang bapak baptis, Titus Tri Wibowo. Kepada Titus, Raheem banyak mencurahkan isi hati.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Kedekatan dengan Raheem, berawal saat Titus menjadi bapak baptis bagi Raheem. Sejak menghuni Lapas Kelas I Madiun tahun 2007, Raheem yang beragama Katolik terus mendapat bimbingan rohani.

“Tahun 2009, dia dibaptis dengan nama baptis Stephanus. Sejak i,tu dia senang jika dipanggil dengan nama Steven,” ujar Titus, Kamis 5 Maret 2015.

Semenjak dibaptis, Raheem Agbaje Salami yang mempunyai nama asli Jamiu Owolabi Abashin itu, semakin tekun beribadah. Seperti diketahui, Raheem Agbaje Salami adalah nama yang tertulis di paspor yang dikeluarkan negara Cordova.

Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar

Sebenarnya Raheem Agbaje Salami adalah pria kelahiran Kota Lagos, Nigeria, 26 April 1974. Ia dipidana tahun 1999 dengan hukuman vonis mati setelah kedapatan membawa lebih dari 5 kg heroin di Bandara Juanda Surabaya.

Titus menceritakan, Raheem adalah sosok yang baik dan taat beribadah.

“Di dalam Lapas, dia terkenal dengan panggilan “man”. Saya pun ikut memanggil dengan sebutan “man”. Ia banyak membantu teman-teman penghuni Lapas Madiun,” tutur Titus.

Titus sebagai pendamping rohani Raheem sering membesarkan hati Raheem. Bahkan, saat mendengar eksekusi pidana mati yang pertama, Raheem sempat resah.

“Ia sempat resah setelah mendengar eksekusi vonis mati. Lalu, saya bilang kepada Raheem, ‘bukan kah kamu bilang hidup mati ada di tangan Tuhan’. Dengan saya bertanya seperti itu, ia kembali mengingat Tuhan dan kembali tegar,” tutur Titus.

Nazar ke Keraton Yogya

Namun, menurut Titus, sejak mendengar akan dieksekusi, Raheem menyatakan tidak takut mati.

“Jadi, kehidupan religius yang selama ini dia jalani, menguatkan hatinya menghadapi eksekusi. Bahkan, dia bilang kepada saya, bahwa iman membuat segalanya menjadi indah, dan tidak takut menjalani hukuman mati, jika hukuman mati menjadi jalannya meninggal, ini adalah jalan Tuhan juga. Tetapi, jika dia terlepas dari hukuman mati, itu suatu anugerah Tuhan,” ujar Titus menirukan Raheem.

Saking optimisnya bisa bebas dari hukuman mati, Raheem pernah menyatakan keinginannya untuk ke Yogyakarta.

“Keinginan ke Yogyakarta itu disampaikan dalam bahasa Jawa. Dia sudah bisa berbahasa Jawa dengan enak. Dia bilang begini, kalau saya bisa bebas, saya mau pulang ke Keraton Yogya. Menurut saya, itu adalah guyonan sebagai bentuk kecintaannya kepada Madiun dan Jawa,” kata Titus.

Raheem akhirnya dibawa ke Nusakambangan pada Rabu dini hari kemarin, oleh tim Kejaksaan Agung. Namun, kini kuasa hukum Raheem masih mengupayakan upaya hukum berupa peradilan PTUN atas grasi Presiden yang dinilai kedaluwarsa. (one)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya