Menhan Tolak Tukar Tahanan Narkoba dengan Australia

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia akan menolak tawaran pemerintah Australia untuk menukar tahanan narkoba. Australia ingin menukar duo Bali Nine dengan tiga warga negara Indonesia yang ditahan di Australia.

Menurut Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, percuma saja pemerintah Australia meminta untuk menukar tahanan. Toh, nantinya tiga tahanan narkoba asal Indonesia itu juga akan dieksekusi mati di Indonesia.

"Masa tukeran (bertukar tahanan). Kayak barang aja. Itu orang Indonesia, kan? Orang Indonesia kalau pengedar juga, ya, dihukum mati juga. Kan, sama-sama," kata Ryamizard di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 5 Maret 2015.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

"Biar aja hukum mati juga. Jadi, kalau dia tukar, dihukum mati yang di sini. Tapi, nanti yang ditukar ke sana belum tentu dihukum mati," ujarnya.

Menurut Ryamizard, mereka dihukum mati, sebab duo Bali Nine dan tiga tahanan warga negara Indonesia di Australia itu ikut menyebabkan empat juta warga direhabilitasi karena narkoba.

"Kalau dia tidak dihukum mati, di dalam penjara aja dia bisa kendalikan bisnis. Dilepas, waduh. Coba bayangkan, luar biasa itu. Bahaya," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia, Julia Bishop, meminta Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, untuk menukar duo Bali Nine Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dengan tiga tahanan asal Indonesia, Kristito Mandagi, Saud Siregar, dan Ismunandar.

Sama seperti komplotan Bali Nine, tiga warga negara Indonesia adalah penyelundup narkoba yang tertangkap basah ketika sedang mencoba mengimpor heroin. Perbedaannya, Kristito cs mencoba menyelundupkan heroin dari Indonesia ke Australia.

Baca juga:



Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016