VIVA.co.id - Ratusan petani di dua kecamatan, Tumpang dan Pakis, Kabupaten Malang, menolak rencana eksplorasi mata air Sumber Pitu yang terletak di Desa Duwet Kecamatan Tumpang oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
Pemakaian air di sumber mata air yang memancar dari tujuh tempat berbeda itu, dikhawatirkan akan mengganggu debit air untuk 1.100 hektare sawah di 11 desa sekitar. (Baca: )
Konflik pengelolaan air antara petani dan PDAM Kabupaten Malang ini, sudah berlangsung sejak empat tahun silam. PDAM yang memanfaatkan debit air sebesar 1.100 liter per detik guna mengolahnya kemudian dipasarkan di Kabupaten Malang dan Kota Malang, terus berpolemik. (Baca: )
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Malang, Ziaul Haq, menyebutkan, saat ini proyek pembangunan PDAM di kawasan itu sudah hampir rampung.
Kini, DPRD masih terus berupaya menengahi konflik tersebut. Sebab itu, DPRD terus berusaha untuk mendengar seluruh aspirasi dari semua pihak terkait. (art)
Baca juga: