- Antara/Nyoman Budhiana
"Personel sudah kami instruksikan untuk pengamanan. Ini bagian dari tugas negara. Sesuai aturan, Polda diberi kewenangan dalam hal ini, " kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Alloysius Liliek Darmanto kepada VIVA co.id di Semarang, Selasa 3 Maret 2015.
Menanggapi berapa jumlah pengamanan khusus yang dilakukan dalam pemindahan dua napi asal Lapas Krobokan Bali itu, Liliek enggan menyebutkannya.
"Yang pasti petugas kami sudah siap dan dimaksimalkan, " tutur dia.
Dia mengatakan, dalam menjalankan kewenangan ini, Polda Jateng telah menyiapkan sejumlah regu tembak untuk pelaksanaan eksekusi mati terhadap 10 terpidana mati gelombang dua tahun 2015 ini. Regu tembak itu terdiri atas anggota Brigadir Mobil (Brimob).
"Persiapan sudah dilakukan. Jumlahnya nggak perlu kami omongkan lah. Kami akan sangat berhati-hati dan menjalankan eksekusi sampai benar-benar matang," kata dia.
Selain itu, Liliek melanjutkan, Polda Jateng terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk proses eksekusi mati yang akan dilakukan di Lapas Nusakambangan dalam waktu dekat.
"Kami sudah berkoordinasi, baik tahap 1 maupun tahap 2. Kami menjalankan sesuai prosedur yang ada," ujarnya.
Pemindahan terpidana mati ini dipastikan menggunakan pesawat atau melalui jalur udara. Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan Denpasar, Sudjonggo, pemindahan duo Bali Nine akan dilakukan antara pukul 10.00 hingga 14.00 WITA.
Segala kelengkapan administrasi duo gembong Bali Nine, lanjut dia, pun telah rampung. Pemindahan keduanya tak mungkin dilakukan pada malam hari. Selain keterbatasan transportasi, kendala lain adalah masalah lampu run way di Bandara Ngurah Rai. (art)
