Ambulans Pemkot Malang di Crisis Center AirAsia Ditarik

Jelang eksekusi mati napi narkoba
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Menjelang ditutupnya operasi pencarian penumpang AirAsia QZ8501, beberapa ambulans dari Pemkot Malang yang diperbantukan di Crisis Center di Surabaya mulai ditarik pulang. Penarikan mengikuti tak ditemukannya lagi penumpang pesawat yang tenggelam di selat Karimata itu.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

“Sudah ditarik pulang semuanya. Fokus kami sekarang membantu administrasi keluarga korban,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang J Hartono Selasa 3 Maret 2015.

Ambulans yang rutin siaga untuk mengantar jenazah asal Kota Malang sudah tak lagi di sekitar Crisis Center. Meski Kota Malang mencatat satu jenazah warga Malang masih berada di Crisis Center lantaran keluarga masih belum berkeinginan membawanya kembali ke Malang. “Masih ada satu body part (bagian tubuh) yang dikenali sebagai Yonatan Subastian. Tapi Kerabat masih bertahan di sana karena menunggu temuan lain,” katanya.

Setidaknya terdapat 18 warga Malang yang bisa dikenali dengan 17 di antaranya telah diserahkan dan diterima keluarganya. Artinya separuh dari 36 warga asal Malang bisa dikenali selama proses pencarian berlangsung.

Pemkot Malang pun tetap memberikan bantuan dan prioritas bantuan administrasi bagi kerabat AirAsia terkait pengurusan asuransi mereka. “Beberapa keluarga korban menghubungi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mengurus akta kematian, setelah surat keterangan kematian keluar dari Polda Jatim,” kata Hartono.

Belum Dibubarkan

Meski ambulans sudah ditarik pulang namun posko Pemkot Malang di Crisis Center belum dibubarkan. Pemkot masih menunggu keputusan resmi dari Basarnas terkait pembubaran posko yang berdiri sejak 29 Desember 2014 itu. “Sore ini Basarnas dan keluarga berkumpul di Crisis Center.

Basarnas ingin mendengar pendapat keluarga tentang rencana penutupan operasi pencarian. Kami akan mengikuti keputusan bersama itu,” katanya.

Informasi terakhir,  masih terdapat tiga jenazah dan tiga bagian tubuh yang belum berhasil dikenali di crisis center Surabaya.

Sementara posko keluarga korban yang ada di Aula Gedung Mahameru pun akan ditutup lantaran jumlah kerabat yang menunggu tak lagi banyak. "Nantinya Crisis Center akan digabung langsung menjadi satu di RS Bayangkara,” kata Sumaryono, Tim Reaksi Cepat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang. (ren)

Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501
![vivamore=" Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya