DPRD Sulut Curigai Dinkes Tutupi Data Asli Korban Tewas DBD

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

VIVA.co.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara meragukan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terkait jumlah korban meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD).

Sembilan Balita Meninggal akibat Demam Berdarah di Bekasi

Para anggota Dewan bahkan mencurigai Dinkes menutupi data sebenarnya karena yang dirilis hanya 12 orang meninggal sepanjang Januari-Februari 2015.

DPRD Sulut telah menginspeksi lima puskesmas di tiga kabupaten/kota, yakni Minahasa, Minahasa Utara, dan Manado. Berdasarkan peninjauan itu, ditemukan korban meninggal di hampir semua puskesmas yang dimungkinkan lebih 12 orang tewas akibat DBD se-Sulut.

"Makanya, kami ragukan data Dinkes Sulut bahwa korban meninggal 12 orang," kata Sekretaris Komisi II, Inggried Sondakh.

Hal senada disampaikan legislator DPRD Sulut dari Partai Golkar, Hanny Jost Pajouw. Menurutnya, hampir semua puskesmas dan rumah sakit di Sulut penuh dengan korban DBD.

"Bayangkan saja, ada rumah sakit yang tak bisa menampung korban DBD. Anehnya, Dinkes Sulut mendata hanya 12 orang korban meninggal. Kami yakin bisa lebih dari itu," kata Hanny.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulut, Grace Punuh, menjelaskan korban meninggal sebanyak 12 orang sesuai data dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

"Bisa saja lebih dari 12 orang, tapi kemungkinan meninggal di rumah, bukan di puskesmas atau rumah sakit. Korban yang dirawat 600-an orang lebih. Sulut memang cukup tinggi DBD. Manado mengoleksi korban meninggal paling banyak, lima orang," jelas Grace. (ase)


Baca juga:


Pasien DBD Membludak, RSUD Kota Depok Kewalahan



Pasien Demam Berdarah di Mojokerto Membludak
Pasien DBD di RSUD Balaraja

15 Orang Meninggal Dunia, Tangerang KLB Demam Berdarah

Pasien DBD di Kabupaten Tangerang mencapai 349 orang

img_title
VIVA.co.id
9 Februari 2016