Operasi SAR AirAsia Ditutup, Kabasarnas Lapor Presiden

Ilustrasi/Tim SAR lakukan penyelamatan
Sumber :
  • Basarnas
VIVA.co.id
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Kepala Badan SAR Nasional Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, melaporkan perkembangan dan penutupan operasi kemanusiaan pesawat AirAsia QZ8501 kepada Presiden Joko Widodo.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Saat dijumpai di Istana Negara, Bambang mengatakan, semua yang telah dan akan dilakukan Badan SAR Nasional akan dilaporkan ke Presiden Jokowi.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501


Mulai dari jumlah korban yang sudah ditemukan dan yang masih hilang serta pengangkatan badan pesawat nahas itu.


"Setelah AirAsia ini, kan badan pesawat sudah kami angkat, sudah saya serahkan ke KNKT," kata Bambang usai bertemu Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 2 Maret 2015.


Menurut Bambang, pelaporan operasi kemanusiaan itu sangat penting artinya. Pelaporan itu bisa dijadikan acuan bagi Presiden Jokowi untuk mengambil langkah selanjutnya, terkait musibah transportasi terbesar pada 2014 itu.


Bambang mengatakan, rencananya, besok pagi, Selasa 3 Maret 2015, Basarnas akan menemui keluarga korban untuk berbincang dan konsultasi. "Sebab, operasi harus jelas, harus ditutup," kata dia.


Menurut Bambang, memang masih banyak keluarga korban yang meminta agar pencarian jenazah terus dilakukan.


"Kami sudah maksimal mengusahakan. Besok saya negosiasi dengan keluarga, kalau mereka menghendaki tambahan pasti saya juga akan memperhatikan itu, tetapi tentu dengan kurun waktu yang jelas ya," kata dia.


Setelah berkonsultasi dengan keluarga, kata Bambang, maka operasi segera ditutup dan memenuhi harapan keluarga dengan waktu yang pasti. "Setelah itu, semua tidak ada lagi, kami akan kembali bekerja untuk tugas-tugas yang lain," ujar dia.


Selain itu, Basarnas akan memfasilitasi keluarga yang ingin berziarah ke lokasi jatuhnya pesawat AirAsia. Setelah mendengar rencana itu, kata Bambang, Jokowi mengatakan akan menyerahkan semua proses itu ke Basarnas.


"Saya sampaikan solusi itu, Beliau sangat sependapat. Dan tentu antara harapan dan kenyataan, ya kami harus terbuka kepada keluarga," ujar Bambang. (art)


Baca Juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya