Kisah Anak 14 Tahun Jual Diri ke Tukang Ojek Demi Makanan

Korban JF
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Malang dialami JF, gadis belia yang baru berusia 14 tahun. Dia terpaksa menjual diri kepada para tukang ojek di kawasan bawah Ampera Palembang, lantaran tak memiliki uang untuk makan, usai melarikan diri dari rumah bordir di Kawasan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

JF sendiri, berhasil diselamatkan para pedagang di kawasan Ampera, Palembang, lantaran terdampar lemas usai diperkosa beramai-ramai oleh para pemuda penikmat lem Aibon, Jumat 27 Februari 2015.

Mengetahui sudah menjadi korban pemerkosaan, para pedagang langsung mengantarkan JF ke Polresta Palembang untuk mendapatkan perlindungan.

Dengan muka pucat tertunduk, JF warga asal Desa Putih, Kota Batu Raja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, ini menceritakan kedatangannya ke Palembang untuk mencari ayahnya bernama Umar (40).

Hal itu, karena selama di Desa, rupanya JF dipaksa oleh pamannya, Wahyu, untuk melayani nafsu bejat sang paman. Bermodalkan uang Rp 20 ribu, JF datang ke Palembang menemui sang ayah.

Di tengah perjalanan, JF terlintas untuk mampir bertemu temannya di kawasan Kabupaten Ogan Ilir (OI), tepatnya Timbangan 32, untuk meminta pertolongan, karena kehabisan uang.

Namun, ketika berada di sana, temannya itu tak kunjung datang. Hingga dia bertemu seorang anggota TNI berinisial YM. YM dan JF akhirnya berkenalan, hingga dia pun ditawarkan suatu pekerjaan.

Lagi-lagi JF bukan mendapatkan pekerjaan layak, melainkan dia dijual ke rumah bordil di kawasan Ogan Ilir (OI).

"Sebelumnya saya diperkosa oleh YM. Usai itu, saya dibawa ke rumah Bordir di OI kepada germo," tutur JF kepada wartawan.

Selama di rumah Bordir, dalam satu hari dia dipaksa melayani lima pria hidung belang dengan tarif Rp120 ribu.

Begini Modus Pelaku Penjualan Anak

"Uangnya saya buat makan dan simpan, Rp20 ribu untuk jatah  germo. Katanya untuk bayar sewa kamar," bebernya lagi.

Tak tahan diperlakukan seperti itu, JF kembali kabur dari germo, Selasa 24 Februari 2015, sekitar pukul 19.30, menuju ke Palembang, dengan menumpangi bus.

Setelah sampai di Palembang, dia di diturunkan di bawah Jembatan Ampera oleh sopir. JF yang tidak tahu harus ke mana lagi, akhirnya bermalam di sana.

Tak lama, diapun akhirnya bertemu sang ayah.

Bukannya mendapatkan perlindungan dari sang bapak, JF malah diperkosa oleh ayah kandungnya tersebut selama satu pekan terakhir.

"Awalnya, saya sangat senang bertemu ayah. Tetapi, satu malam bertemu saya malah dipaksa untuk melayani ayah. Saya sudah bingung mau lari ke mana lagi," ujar JF, menangis haru.

Mendapatkan perilaku itulah, akhirnya JF lari dari rumah ayahnya, hingga ditemukan di bawah Jembatan Ampera.

"Di sana, saya habis uang. Jadi, terpaksa jual diri dengan tukang ojek. Saya hanya dikasih duit Rp15 ribu, sekali kencan," jelasnya.

Kepala Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (KPAID) kota Palembang, Adi Sangadi, yang mendampingi korban menjelaskan, kini JF dibawa ke polisi untuk mendapatkan perlindungan.

"Karena JF sudah tidak mau pulang ke rumah keluarganya lantaran selalu menjadi korban pemerkosaan. Sekarang dia kami bawa ke sini untuk mendapatkan perlindungan. Selanjutnya akan dibawa ke Dinas Sosial," jelas Adi.

Kasat Reksrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi menuturkan, kini pihaknya masih menunggu laporan dari KPAID untuk kasus perdagangan anak tersebut.

"Sejauh ini korban masih meminta perlindungan. Karena kejadiannya terlalu banyak di luar Palembang, sekarang masih dikoordinasikan dahulu" Singkat Suryadi.

Baca Juga :

Inspeksi Markas Arema, AFC Blusukan Hingga ke Toilet

4 Alasan Kenapa Vietnam Asyik Banget Buat Solo Traveling

Hasil Lengkap Babak 32 Besar Europa League

Stadion Dipakai Buat Mesum, Klub Ini Terancam Degradasi

Nekat Selundupkan Sabu di Sepatu, Pengunjung Rutan di Tangerang Ditangkap

Polsek Jagakarsa menangkap muncikari anak

Keji, Torik Jual 15 Anak ke Lelaki Hidung Belang

Saat ini Torik telah mendekam di tahanan Polsek Jagakarsa.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2016