Pangdam Udayana Akui Patroli Sukhoi terkait Eksekusi Mati

Pengamanan Bali Nine
Sumber :
  • Antara/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengakui, patroli pesawat tempur Sukhoi kemarin merupakan bagian dari upaya pengamanan terkait rencana eksekusi mati dua warga negara Australia.

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro mengatakan, TNI memang bersiaga atas segala kemungkinan kerawanan seputar pelaksanaan eksekusi terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang populer disebut Bali Nine.

Menurut dia, sejumlah armada tempur udara dan laut diperintahkan memantau wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan perbatasan dengan Australia. Pesawat tempur Sukhoi bahkan sempat mengitari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, Denpasar, Bali, tempat dua terpidana mati itu menjalani hukuman.

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

"Untuk pengamanan, semua sudah disiapkan, semua solusinya sudah ada. Patroli laut, kemudian patroli udara. Seperti kemarin, ada Sukhoi yang kami patrolikan untuk memantau situasi," ujarnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 26 Februari 2015.

Dia menolak spekulasi apa pun tentang hubungan Indonesia dengan Australia menyusul pelaksanaan eksekusi mati. Sebab hal itu adalah kewenangan pemerintah. TNI hanya bertugas dalam hal pengamanan demi menjamin kelancaran pelaksanaan hukuman atas dua terpidana mati kasus narkotika itu.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme

"Adanya ancaman atau tidak dari Australia, kita (TNI) siap saja," kata Pangdam usai menghadiri serah terima jabatan Komandan Komando Resor Militer/162 Wirabhakti.

Sebelumnya, tiga pesawat jet Sukhoi milik TNI berpatroli di wilayah udara Selat Sumba hingga perbatasan Australia di kawasan selatan dan mengitari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Rabu, 25 Februari 2015. Namun, saat itu TNI menyangkal bahwa patroli Sukhoi itu untuk pengamanan proses eksekusi mati.

Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai, Kolonel AU Sugiarto BW mengatakan, kegiatan patroli itu bagian dari rutinitas belaka. Ia mengaku hanya menjalankan perintah.

"Hanya kegiatan rutin biasa. Kapan harus kembali lagi ke Pangkalan, tergantung instruksi."


Baca berita lain:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya