Kisah Pertemuan dengan Ratu Pantai Selatan

Sumber :
  • Daru Waskita (Yogyakarta)/VIVAnews

VIVA.co.id - Pantai Parangkusumo merupakan salah satu pantai yang dipandang keramat di kawasan Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam budaya dan tradisi Jawa, pantai Parangkusumo ini dianggap sebagai gerbang utama menuju Keraton Gaib Laut Selatan, sebuah kerajaan Ratu Laut Kidul yang menguasai Laut Selatan, Samudera Hindia.

Berbagai acara labuhan, baik dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat maupun dari masyarakat, dilaksanakan di Pantai Parangkusumo ini. Ritual Labuhan Keraton di Pantai Parangkusumo sebagai peringatan akan simbol ikatan dan kekuasaan antara Keraton dan penguasa Laut Selatan.

Mbah Sarjini, tokoh masyarakat setempat mengatakan, labuhan di Parangkusumo merupakan sebuah ritual yang penting bagi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ratu Kidul telah berjanji  melindungi Panembahan Senopati dan seluruh keturunannya dan Kerajaan Mataram ketika berada dalam kesulitan.

"Atas dasar nasihat dari Ki Juru Mertani, Panembahan Senopati bermeditasi di Parangkusumo, sebuah pantai kecil di pinggiran Laut Selatan," katanya.

Meditasi yang luar biasa tersebut mengakibatkan "gara-gara" dan menimbulkan kekacauan di Kerajaan Segara Kidul. Kanjeng Ratu Kidul pun mendatangi penguasa Mataram tersebut dan mengatakan bahwa harapannya telah dikabulkan oleh Sang Maujud Agung.

Kemudian perjanjian antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul dibuat, berdasarkan Babad Tanah Jawa. Hubungan antara raja-raja Mataram dan Kanjeng Ratu Kidul telah memperkokoh legitimasi kebudayaan kepada Sultan.

"Cerita itulah yang hingga saat ini masih dipercayai masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta. Sehingga masyarakat masih melakukan ritual di kawasan Cepuri sebagai tempat pertemuan antara Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati dan juga di Kawasan Pantai Parangkusumo yang dipercaya merupakan keratonnya Ratu Kidul," katanya.

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI

Di luar nalar

Meskipun hanya sebuah cerita yang turun temurun, masyarakat yang melakukan ritual, kata Mbah Sarjini, bukanlah hisapan jempol semata. Hal ini telah dibuktikan olehnya dengan melakukan ritual semedi di Pantai Parangkusomo.

Ali Sutanto anak dari juru kunci Cepuri Pantai Parangkusumo yang saat ini telah meninggal dunia, menceritakan pengalaman ayahnya selama menjabat sebagai juru kunci Cepuri Pantai Parangkusumo.

Kala tahun 1973, ayahnya bersama dengan kakeknya melakukan ritual dengan semedi Pantai Parangkusumo. Saat melakukan semedi tiba-tiba air laut di Pantai Parangkusumo surut dan terlihat adanya sebuah kerajaan.

"Saat ayah saya masuk, dari depan kerajaan terlihat seperti ada gerbang yang megah. Melewati gerbang terlihat bangunan seperti Pendopo (bangunan depan rumah). Untuk masuk ke Pendopo itu terdapat tiga tangga yang terbuat dari batu yang sangat indah dan sangat bersih," ujarnya.

Ketika ingin menaiki pendopo tiba-tiba sosok Ratu Kidul muncul. Seketika itu juga Mbah Nono langsung menundukkan mukanya untuk memberi penghormatan bagi penguasa Laut Selatan. Setelah sekian lama tertunduk, tiba-tiba Ratu Kidul menjamah kepala Mbah Nono seraya mengatakan untuk menerima tanggung jawab yang diberikan ayahnya, menjadi penerus juru kunci Cepuri.

"Melalui pengalaman misteri itulah ayah saya menerima tanggung jawab sebagai juru kunci Cepuri sebagai tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul," katanya.

"Dengan pertemuan Ratu Kidul dalam semedinya itu juga logika di luar nalar juga terjawab," tambahnya.

Sebagai juru kunci Cepuri, terdapat dua tempat lokasi untuk melakukan ziarah yaitu di Batu Besar yang disebut Sela Ageng dan Batu Sengker atau batu gilang. Di lokasi Sela Ageng inilah pertama kali Penembahan Senopati melakukan semedinya. Namun karena tidak nyaman, maka Panembahan Senopati berpindah tempat ke lokasi batu sengker (batu kecil) yang lokasinya di bagian selatan Sela Ageng.

Saat bersemedi di batu kecil (Batu sengker) inilah Panembahan Senopati bertemu dengan Ratu Kidul yang ceritanya Ratu Kidul bersedia membantu dan mengamankan kerajaannya beserta anak turun Penembahan Senopati (Raja Keraton Yogyakarta).

"Dengan janji dari Ratu Kidul itulah hingga saat ini ritual Labuhan yang dimulai dari doa di sela sengker hingga nantinya diakhiri dengan Labuhan di Kawasan Pantai Parangkusumo masih terus dilestarikan. Bahkan sudah masuk menjadi agenda budaya dan wisata di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul, Yogyakarta," tuturnya

Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia

Baca juga:

10 Kisah Urban Legend Paling Terkenal dari Asia

Skesta arwah

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Aneh tapi nyata, namun begitulah faktanya.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2016