- REUTERS/Andrew Meares/Pool/Files
VIVA.co.id - Front Pembela Islam (FPI) menyangkan sikap Perdana Menteri Australi Tonny Abbott yang mengungkit bantuan Tsunami Aceh. FPI menilai, sikap sang perdana menteri kenakan-kanakan.
Hal itu disampaikan Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadri kepada VIVA.co.id, Senin 23 Februari 2015. Namun Idrus enggan berkomentar terlalu banyak atas pernyataan tersebut. Namun yang jelas, FPI sangat mendukung penuh eksekusi hukuman mati bagi para pengedar narkoba.
"Pernyataannya kekanak-kanakan. Saya enggak mau bicara lebih jauh, yang jelas kami sangat menyayangkan sikap PM Australia. Kami (FPI) juga sangat mendukung hukuman mati bagi para pelaku narkoba. Tak hanya narkoba, kalau perlu kasus korupsi juga hukum mati saja. Karena sama-sama merugikan banyak orang," kata Idrus.
Saat tsunami melanda Aceh, kata dia, FPI turut ambil bagian. FPI saat itu, mengerahkan ribuan personelnya hingga lebih dari setahun untuk membantu para korban.
"Kami di sana cukup lama, tanpa sarung tangan maupun masker," kata Idrus mengenang pengalamannya saat berada di Aceh pada 2004 lalu.
Ketika disinggung lebih jauh apa yang dilakukan FPI di sana, Idrus enggan berkomentar banyak dengan alasan hal itu dilakukannya dengan dasar ikhlas sebagai putra bangsa.
"Yang pasti FPI membantu tanpa mengungkit jasa. Karena memang hukum dalam Islam itu tidak boleh. Berangkatnya didasari rasa kepedulian sebagai anak bangsa," demikian Idrus.
Baca juga: