- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id - Masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, DIY, dan sekitarnya setiap awal musim tanam selalu menggelar ritual Buka Cupu. Cupu Kiai Panjala selama ini dipercaya bisa meramal kejadian selama satu tahun ke depan.
Malam sebelum ritual, ribuan warga telah berdatangan ke rumah ahli waris Cupu Panjala, Dwijo Sumarto, di Padukuhan Mendak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul.
Disaksikan ribuan peziarah yang datang dari berbagai wilayah, mereka ingin melihat Cupu Panjala yang konon bisa meramal masa depan. Cupu dalam bahasa Indonesia berarti kendi.
Sebelum acara dimulai, warga terlebih dulu melakukan kenduri dengan 54 ayam ingkung yang diperoleh dari warga yang bersyukur atas terkabulnya keinginan. Prosesi tersebut dilakukan dengan membagikan seluruh makanan kepada ribuan pengunjung.
Selepas tengah malam, kenduri kedua dimulai. Kali ini, kenduri kedua, harus memakan nasi gurih dengan lauk peyek, serundeng. Semua sepiring berdua. "Saya ikut dalam kenduri itu," kata Sukamto, warga sekitar.
Setelah menunggu beberapa jam, tiga cupu yang masing-masing memiliki nama Semar Kinandu, Palang Kinantang, dan Kenthiwiri dibuka dari kotak.
Kemudian, selimut kain kafan yang mencapai seratusan dibuka satu per satu. Percaya atau tidak, di lembaran akhir kain ini ada beberapa gambar. Gambar-gambar itulah yang nantinya bisa dibaca pertanda peristiwa dalam setahun mendatang, baik itu ekonomi, politik, maupun keamanan.
Namun begitu, Sang Pewaris tak mau mengartikan pertanda–pertanda yang muncul tersebut. Butuh penerjemah yang bisa membaca ramalan ini.
"Pertanda itu tergantung masing-masing yang mengartikan," kata Dwijo. (one)
Baca juga:
Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol
Aneh tapi nyata, namun begitulah faktanya.
